Virus Corona
Sang Ayah Diisolasi karena Virus Corona, Remaja Difabel Meninggal setelah Ditinggal 6 Hari di Rumah
Seorang remaja difabel di sebuah desa di Provinsi Hubei, China meninggal dunia setelah dia ditinggal di rumah selama enam hari.
Ia menulis di Weibo karena khawatir Yan tidak mendapat perhatian dari pejabat Partai Komunias setempat yang dipercaya untuk mengurus Yan Chen.
Dalam postingannya pada hari Selasa itu, Yan Xiaowen mengabarkan tentang Yan yang sudah ditinggal sendirian di rumah selama enam hari.
“Saya punya dua putra cacat. Putra sulungku Yan Cheng menderita cerebral palsy. Dia tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya, dia tidak bisa berbicara atau menjaga dirinya sendiri. Dia sudah berada di rumah sendirian selama enam hari, tanpa ada yang memandikannya atau mengganti pakaiannya dan tidak makan atau minum, ” tulis Yan Xiaowen dalam postingannya.

Menyertai postingannya itu, Yan Xiaowen mengunggah foto dirinya bersama Yan Cheng beserta foto catatan medis Yan.
Postingan Yan Xiaowen juga menyertakan tangkapan layar 10 panggilan telepon dirinya dengan sekretaris Partai Komunias di desa itu pada hari Selasa.
“Pemerintah dan rumah sakit tidak memiliki cadangan pakaian pelindung. Saya khawatir anak saya akan segera mati. Tolong semuanya, bantu kirim pakaian pelindung ke desa Yanjia di kota Huahe, wilayah Hong'an, provinsi Hubei!," tulis Yan Xiaowen lagi.
Pertolongan itu disampaikan di tengah kondisi sebagian besar wilayah China tengah yang diisolasi karena sebaran virus Corona.
Rumah sakit di seluruh provinsi di China Tengah berjuang mengatasi peningkatan mendadak jumlah pasien sehingga mengakibatkan kurangnya pasokan dan staf medis.
Ayah Yan mengatakan dia didiagnosis mengidap virus corona pada hari Senin dan dibawa ke rumah sakit daerah.
Dalam postingan lain, ayah Yan menulis ia telah diberitahu oleh pejabat partai desa bahwa putranya hanya diberi makan dua kali antara hari Jumat dan Selasa.
Akun Weibo Yan Xiaowen kemudian dihapus.
Menurut laporan Damihexiaomi, pejabat partai berencana mengirim Yan Xiaowen dan Yan ke hotel untuk karantina pada hari Rabu agar bocah itu bisa dirawat di tempat yang sama dengan ayahnya, tetapi remaja itu meninggal terlebih dulu pada Rabu sore.
Dalam laporan Damihexiaomi disebutkan bibi Yan memberi makan remaja itu tiga kali dan mengubahnya dua kali selama periode enam hari.
Bibi Yan akhirnya tidak dapat mengunjungi Yan karena kesehatannya yang buruk.
Dia terakhir mengunjungi Yan pada hari Selasa, tetapi mengatakan bahwa kondisinya memburuk dengan cepat pada saat itu.