Virus Corona
Pencegahan Orang Asing Masuk ke AS Justru Dapat Meningkatkan Penyebaran Virus Corona
Menurut Lindmeier cara terbaik melacak virus corona ada pada orang atau tidak adalah melalui jalur masuk resmi.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mencegah orang asing yang telah bepergian ke China dalam dua pekan terakhir untuk masuk ke Negeri Paman Sam atau dengan kata lain menutup perbatasan.
Dilansir BBC, juru bicara World Health Organization (WHO) Chris Lindmeier memperingatkan bahwa menutup perbatasan justru dapat meningkatkan penyebaran. Pasalnya banyak orang akan masuk secara tak legal alias menyelundup.
"Seperti yang kami tahu dari Ebola atau kasus lainnya, jika ada orang ingin bepergian maka mereka akan pergi. Dan jika jalur resmi ditutup, maka mereka bakal menemukan jalur tidak resmi," ujar Chris, dikutip dari BBC, Sabtu (1/2/2020).
Baca: Cegah Orang Asing yang Kunjungi China Masuk, AS Umumkan Keadaan Darurat
Menurut Lindmeier cara terbaik melacak virus corona ada pada orang atau tidak adalah melalui jalur masuk resmi.
Sementara itu, tujuh orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di California pada Jumat (31/1).
Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Robert Redfield mengatakan terdapat 191 orang terduga terinfeksi virus tengah menjalani observasi.
Baca: Pemerintah Pastikan Seluruh WNI yang Dijemput dari Wuhan Dalam Kondisi Sehat
Universitas Hong Kong memprediksi jumlah total kasus bisa jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan pihak berwenang.
Berdasarkan model matematik sejak wabah muncul, pakar mengatakan ada lebih dari 75.000 orang yang mungkin telah terinfeksi di kota Wuhan saja.
Adapun kasus yang terjadi di luar China, melibatkan orang-orang yang pernah berada atau bepergian ke Wuhan.
Baca: WNI yang Dievakuasi dari Cina Akan Dikarantina di Batam atau Natuna, Bukan di Jakarta
Namun, Jerman, Jepang, Vietnam, Thailand, hingga Korea Selatan masing-masing melaporkan adanya kasus penularan antar manusia. Dimana pasien terinfeksi dari orang yang pernah bepergian ke China.
Sebelumnya diberitakan, Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan terkait menyebarnya virus corona.
Dilansir dari BBC, AS akan mencegah orang asing yang telah menyambangi China dalam dua pekan terakhir ke Negeri Paman Sam.
Warga AS yang kembali dari provinsi Hubei, tempat dimana virus mulai muncul, akan dikarantina selama 14 hari.
Lebih dari 11.000 kasus virus corona telah dikonfirmasi, dengan sebagian besar terjadi di China sejak Desember lalu.
Sementara 100 kasus telah dilaporkan terjadi di luar China yakni di 22 negara lainnya. Pada Jumat (31/1), Beijing mengatakan jumlah korban meninggal akibat virus corona telah bertambah menjadi 259 orang.