Virus Corona
Update Jumlah Infeksi Virus Corona Tembus 24.537 Kasus dan Total 492 Orang Meninggal Dunia
Namun demikian, jumlah total pasien yang sembuh juga meningkat, yakni masuk angka 911 orang
Penulis:
Dinar F. Maghiszha
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah infeksi virus corona tembus angka 24.537 kasus.
Sementara jumlah pasien meninggal dunia mencapai 492 orang, dilansir South China Morning Post, Rabu (5/2/2020).
Namun demikian, jumlah total pasien yang sembuh juga meningkat, yakni masuk angka 911 orang.
Laporan resmi dari Komisi Kesehatan Nasional China ini juga turut mengonfirmasi masuknya sekitar 3.887 kasus baru.
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), lebih dari 20 negara dikonfirmasi telah terpapar virus corona.
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jumlah infeksi virus corona tembus angka 24.537 kasus.
Sementara jumlah pasien meninggal dunia mencapai 492 orang, dilansir South China Morning Post, Rabu (5/2/2020).
Namun demikian, jumlah total pasien yang sembuh juga meningkat, yakni masuk angka 911 orang.
Laporan resmi dari Komisi Kesehatan Nasional China ini juga turut mengonfirmasi masuknya sekitar 3.887 kasus baru.
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), lebih dari 20 negara dikonfirmasi telah terpapar virus corona.
Pemerintah China, dalam pengumuman resminya, mengatakan sangat membutuhkan peralatan medis seperti masker bedah, pakaian pelindung, dan kacamata medis.
Komite Politbiro Partai Komunis China menyerukan untuk segera diadakan perbaikan pada sistem manajemen kesehatan, dilansir Xinhua, Senin (3/2/2020).
Baca: Hong Kong Laporkan Ada Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Jadi Kematian Kedua di Luar China

Pembangunan Rumah Sakit
Merespon penyebaran wabah virus corona, China dengan cepat mengebut pembangunan dua rumah sakit.
Keduanya yaitu, Houshenshan yang telah dibuka untuk pasien pada Senin (3/1/2020) dan Leishenshan, rumah sakit kedua yang mulai dibangun pada pekan ini.
Kedua rumah sakit ini diproyeksikan akan menjadi tempat bagi pasien yang terinfeksi virus corona.
Kematian Kedua di Luar China
Pada Selasa (4/2/2020), Hong Kong resmi melaporkan korban meninggal dunia pertama akibat virus corona.
Kematian akibat virus corona di Hong Kong ini menjadi korban meninggal dunia pertama di Hong Kong dan kematian kedua di luar China.
Otoritas medis Hong Kong melaporkan seorang pria berusia 39 tahun yang dirawat di sebuah rumah sakit meninggal pada Selasa pagi (4/2/2020) waktu setempat.
Pria tersebut merupakan penduduk Hong Kong yang pernah mengunjungi Wuhan, China pada 23 Januari 2020 menggunakan kereta api.
Petugas medis juga menyatakan bahwa pria tersebut menderita diabetes dan sempat stabil sebelum tiba-tiba kondisinya memburuk.
Baca: Sempat Beri Peringatan soal Coronavirus, Dokter di China Malah Diancam Polisi, Kini Positif Terpapar

China Perintahkan Kremasi Mayat dengan Cepat
Sebelumnya, kementerian urusan sipil di China memerintahkan kepada keluarga korban virus corona untuk mengkremasi kerabat mereka yang meninggal dunia.
Aparat sipil di China juga meminta meraka untuk mengadakan pemakaman yang sederhana demi menghentikan penyebaran lebih lanjut virus corona.
Terlebih lagi, mereka meminta agar pemakaman harus dilakukan dengan cepat untuk menghindari kerumunan dan pertemuan orang yang dianggap dapat semakin mempercepat penularan virus corona.
Jenazah korban tidak boleh dikuburkan atau dipindahkan ke daerah di mana orang tersebut meninggal.
Ini juga diharapkan agar acara persemayaman harus diadakan dengan 'cara yang sederhana' serta 'cepat'.
Hal ini dimaksudkan agar tidak ada kontak fisik yang dapat menularkan virus corona.
Oleh karena itu, mayat korban virus corona harus dikremasi sesegera mungkin.
Para staf yang menangani pemakaman juga harus mengenakan alat pelindung dan harus memeriksa suhu tubuhnya untuk menghindari risiko infeksi.
Baca: China Perintahkan Keluarga Segera Kremasi Jenazah Korban Virus Corona dengan Sederhana dan Cepat

Penundaan Pernikahan
Tak hanya urusan kematian, sebuah otoritas pernikahan di China meminta sejumlah pasangan kekasih untuk menunda upacara pernikahan.
Lembaga yang mengurusi pernikahan ini tak mengizinkan sejumlah pasangan menikah dengan tujuan agar tidak terjadi kontak fisik yang dapat menjadi sebab penularan virus corona.
Gagalnya pernikahan sejumlah pasangan ini mengikuti semakin meningkatnya korban meninggal akibat virus corona di China dan seluruh dunia yang mencapai 362 orang meninggal dunia dengan total 17.491 kasus infeksi.
"Bagi para pasangan yang telah mendaftarkan pernikahan pada tanggal 2 Februari, diharapkan untuk menunda dan segera mengumumkannya kepada kerabat," tertulis dalam sebuah pernyataan lembaga urusan sipil di China, dilansir Daily Mail, Sabtu (1/2/2020).
Pihak otoritas pernikahan menyatakan telah menghentikan untuk sementara layanan konseling pernikahan.
Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak mengadakan jamuan pernikahan.
Hal ini disebabkan karena dalam jamuan pesta pernikahan ada kerumunan yang dimungkinkan dapat menyebabkan menularnya virus corona.
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)
">BACA SELENGKAPNYA DI SINI>>>