Selasa, 2 September 2025

Hacker Terkenal Jepang Menyarankan Pemilik Situs Indonesia Memiliki Server di Dalam Negeri

Seorang hacker dari Jepang, menyarankan pemilik situs Indonesia untuk memiliki server di dalam negeri Indonesia, lalu back-up di luar negeir.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Jun Kawasaki, CEO Gftd Japan Co.Ltd. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang hacker (peretas) dari Jepang, Jun Kawasaki, CEO Gftd Japan Co.Ltd. yang sering dijuluki White Hacker, menyarankan pemilik situs Indonesia untuk memiliki server di dalam negeri Indonesia, lalu back-up di luar negeri misalnya di AS sebagai hal terbaik.

"Kalau situs Indonesia dan untuk konsumsi orang Indonesia umumnya, mungkin baik servernya ditaruh di dalam negeri Indonesia sehingga mudah pengaturan dan kontrolnya apabila ada serangan hacker lain biasanya dari luar negeri," kata Jun Kawasaki kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2020).

Setelah itu dibuat pula back-up nya di luar Indonesia misalnya di Amerika Serikat (AS).

Umumnya hacker dilakukan dari luar negara masing-masing.

"Misalnya Jepang umumnya hacker datang negara tetangga China dan Korea (utara)," kata Jun Kawasaki.

Jun Kawasaki, CEO Gftd Japan Co.Ltd_1
Jun Kawasaki, CEO Gftd Japan Co.Ltd.

Demikian pula serangan hacker ke AS umumnya datang dari China dan hal itu jelas bisa terlihat dari gambar live yang diperlihatkannya kepada umum, banyaknya titik serangan hacker dari sebuah negara ke negara lain.

Kawasaki yang belum pernah ke Indonesia melihat perekonomian Indonesia sangat baik dewasa ini dan bagus untuk sebuah bisnis IT di negara berkembang seperti Indonesia.

"Suatu waktu mungkin saya akan ke Indonesia melihat sendiri bagaimana perkembangan negara tersebut khususnya dalam bidang IT-nya," kata Jun Kawasaki.

Kawasaki banyak membantu perusahaan dan atau pemerintah Jepang.

Baca: Dipercaya Punya Kekuatan Magis Ojizo-sama Dibawa dan Dititipkan Bergantian Antar Rumah di Jepang

Baca: Pasien Virus Corona di Kapal Pesiar Jepang Bertambah Jadi 174 Orang

Itulah sebabnya sering dijuluki sebagai White Hacker karena kebaikannya terhadap banyak orang serta ikut membantu memproteksi server negara yang kadang diserang banyak negara luar Jepang.

"Saya juga punya tim internasional, misalnya yang ada di Eropa, AS dan sebagainya sehingga kita bisa bergerak dan kontak secara internasional pula dalam pekerjaan sehari-hari," ujarnya.

Seorang pengusaha yang akun banknya di-hacked seseorang sehingga mengalami kerugiahn jutaan yen, akhirnya 70 persen bisa ditarik kembali uangnya tersebut oleh Kawasaki.

"Banyak faktor mempengaruhi. Misalnya soal waktu. Kalau kejadiannya sudah lama ya mungkin sangat sulit ya untuk men-trace dan menarik kembali uang yang telah di-hack seseorang. Tapi kalau kejadiannya baru saja berlangsung segera beritahu saya, mungkin bisa kita kejar," jelasnya.

Hacker yang terkenal di Jepang ini juga punya spesialisasi blockchain atai Rantai Blok.

Untuk mudah dimengerti Rantai Blok adalah semacam sistem identifikasi digital di internet.

"Apabila kita sudah bisa membuat Rantai Blok tersebut maka bisa difungsikan ke berbagai hal sebagai tanda pengenal dan keamanan pada situs atau aplikasi yang kita buat. Proses lainnya akan berjalan dengan mudah dan aman karena terdeteksi dengan baik sejak awal jati diri orang tersebut," kata dia.

Kemampuan alamiah Jun Kawasaki sangat luar biasa. Sejak usia 15 tahun diakuinya sudah mengotak-atik komputer dari dalam kamarnya.

Ilustrasi hacker alias peretas
Ilustrasi hacker alias peretas (Youtube)

Usia sekitar 17 tahun sudah memiliki 6 perusahaan IT dan sampai sekarang di usianya yang akan mencapai 28 tahun bulan Oktober mendatang, tetap fokus di dunia IT sambil berusaha menyelesaikan sekolahnya di Universitas Keio Tokyo.

"Ya untung orang tua mengerti saja kesukaan saya bidang IT sehingga tidak ngomel kepada saya sejak kecil bergaul dengan internet," akunya.

Dukungan orang tuanya tersebut yang dianggapnya sangat membantu kehidupannya selama ini walaupun ada arus naik turunnya, diakui sempat gagal pula di dunia bisnis internet di masa lalu.

Baca: Polisi Temukan Beda Identitas Pria Lucinta Luna di Paspor dengan KTP, Kini Ditahan di Ruang Khusus

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 13 Februari 2020: Gemini Sibuk, Virgo Percaya Diri, Scorpio Tertekan

Namun semangatnya yang berapi-api berusaha membantu menjaga dunia internet agar terjauhkan dari hal-hal negatif perlu diacungi jempol.

White hacker atau black hacker semua kembali kepada pribadi manusianya masing-masing.

Berpikiran positif dan untuk kemajuan suatu bangsa dan negara tampaknya menjadi poin utama Kawasaki untuk mengembangkan Jepang lebih baik lagi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan