Senin, 1 September 2025

Virus Corona

199 Warga Jepang yang Dievakuasi dari Wuhan 30 Januari, Bebas Virus Corona dan Diperbolehkan Pulang

Sebanyak 199 warga Jepang yang dievakuasi gelombang kedua dari Kota Wuhan dinyatakan bebas virus dan dapat pulang ke rumah masing-masing.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pesawat charter pemerintah Jepang, ANA, mendarat di Bandara Haneda setelah menjemput warga Jepang di Wuhan 7 Februari 2020 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 199 warga Jepang yang dievakuasi gelombang kedua dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, 30 Januari 2020, Kamis (13/2/2020) kemarin dinyatakan bebas virus dan dapat pulang ke rumah masing-masing.

"Sebanyak 199 warga Jepang dari pesawat charter gelombang kedua tinggal diakomodasi karantina di Wako Saitama, dinyatakan bebas virus setelah dilakukan tes ternyata negatif," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (14/2/2020).

Kamis (13/2/2020) malam sebagian dari mereka telah kembali ke rumah masing-masing dan sebagian lagi Jumat (14/2/2020) pagi ini jug akan dipulangkan ke rumah masing-masing.

Baca: Korban Pertama di Jepang Meninggal Terinfeksi Virus Corona Ternyata Ibu Mertua Sopir Taksi Tokyo

Baca: Diduga Terpapar Virus Corona, Warga Ngadiluwih Kediri Demam Tinggi Sepulang dari Korea

Sementara itu pengumuman tertulis selebaran di dalam kapal Diamond Princess menekankan kepada para penumpang usia 80 tahun atau lebih dan tinggal di tengah bagian kapal yang tak memiliki jendela (balkon) ke luar.

Menurut pengumuman tertulis penumpang yang telah diuji ternyata terinfeksi virus corona akan dirawat di rumah sakit dan bagi yang negatif tidak terinfeksi virus dapat segera pulang ke rumah masing-masing, turun dari kapal pesiar mewah tersebut.

Tulisan
Tulisan "Otsukaresama desu. Gambarou" di pantai depan Hotel Mikazuki Katsuura Chiba sebagai bentuk dukungan masyarakat setempat kepada warga yang dikarantina akibat virus corona. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Sumber Tribunnews.com mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya ingin segera turun dari kapal pesiar tersebut.

"Tambah lama di sini tambah besar kemungkinan kita terkena virus corona," ungkapnya.

Tiap hari hanya menikmati waktunya di dalam bilik kamar mereka dan kemarin siang sekitar satu jam antara jam 15.00 hingga 16.00 waktu Jepang mendapat kesempatan ke luar ke atas deck kapal untuk menghirup udara segar.

Baca: Pacar Kalah Cepat, Wanita Ini Viral Terima Lamaran Pria yang Dikenal 24 Jam, Nasib Mantan Pilu

Baca: Usai Minta Trump Mundur, Mahathir Mohammad Juga Diminta Mundur Oleh Netizen

"Biasanya kami di sini hanya baca-baca berita dari koran yang disebarkan dan dari internet serta makan dan tidur saja," lanjutnya.

Saat ini telah tercatat 218 orang penumpang kapal Diamond Princess dan satu kru yang positif terinfeksi virus corona.

Dari jumlah tersebut warga Jepang sebanyak 29 orang yang terinfeksi virus corona di dalam kapal Diamond Princess.

Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Sementara itu 12 Februari lalu secara resmi pemerintah Israel meminta kepada pemerintah Jepang agar menurunkan segera 15 penumpang kapal Diamond Princess yang memiliki kewarganegaraan Israel.

Pemerintah Jepang masih terus mempertimbangkan keinginan Israel tersebut hingga kini.

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan