Virus Corona
Banyak Negara Berlebihan Tanggapi Corona, China Klaim Sudah Tangani Masalah Wabah
Pemerintah China menyayangkan, ada negara yang berlebihan menanggapi wabah virus corona.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah China menyayangkan ada negara yang berlebihan menanggapi wabah virus corona.
Menteri Luar Negeri, Wang Yi, mengatakan negaranya telah mengatasi wabah yang menjadi tantangan hebat bagi China itu.
Pada wawancaranya dengan Reuters, Wang menjelaskan pengendalian wabah yang berpusat di Wuhan itu sudah teratasi.
Dia juga menyebut, virus corona ini merupakan tantangan bagi China dan semua negara di dunia.
Bahkan, dia memuji negaranya karena memiliki sistem pencegahan yang sangat baik.
"Kami telah menerapkan upaya pencegahan dan kontrol sangat lengkap, sangat komprehensif."
"Hingga saya yakin tak ada negara lain yang bisa melakukan seperti kami," klaim Wang dikutip dari Kompas.com.
Baca: Korban Meninggal Akibat Virus Corona Bertambah Jadi 1.665 Orang di China
Baca: Indonesia Cegah Virus Corona: Nol Kasus di Dalam Negeri hingga 78 WNI di Kapal Pesiar Jepang Negatif
Wang Yi menuturkan para otoritas negara lain pasti akan melihat wabah ini sebagai tantangan yang sangat serius.
Namun, Wang mengatakan, Beijing bisa melakukannya dengan baik, seperti dikutip Kompas dari Daily Mirror.
Dia mengatakan, sejumlah negara ada yang sudah menerapkan karantina untuk mencegah meluasnya covid-19.
Tapi, ada juga beberapa negara yang berlebihan menangani virus corona.
"Tetapi, ada juga sejumlah negara yang bereaksi berlebihan."
"Sehingga memunculkan kepanikan yang tidak perlu," jelas Wang Yi.

Wang tidak menyebut, negara mana yang dia maksudkan.
Namun, negara adidaya Amerika Serikat, Januari lalu mengumumkan keadaan darurat sejak wabah itu menyebar.
Meski beberapa negara, ambil sikap terlalu berlebihan, dia juga menilai pasti negara-negara itu juga akan menurunkan kewaspadaannya.
Lantaran, negara-negara ini pasti pada akhirnya akan berinteraksi dengan China.
Wang juga menyatakan, bahwa kasus virus corona yang terjadi di luar negeri relatif rendah karena pengorbanan China.
Memang, kebanyakan korban meninggal ada di China.
Tercatat, ada empat kasus kematian di luar negeri Panda.
Diantaranya, Hong Kong, Filipina, Jepang, dan Perancis.
Bentuk pengorbanan lain yaitu, dengan mengisolasi Kota Wuhan yang menjadi pusat persebaran virus.
Ini mengakibatkan, sekitar 60 juta penduduk setempat terisolasi.
Segala fasilitas publik juga ditangguhkan, seperti bioskop, restoran hingga kegiatan bisnis.
Dikutip Kompas.com dari Sky News, Wang mengatakan jumlah kasus penularan di seluruh dunia hanya sekitar satu persen dari total laporan di China.
"Ini adalah penyakit dengan tingkat infeksi mematikan. Jadi kami membuat pengorbanan demi keamanan kesehatan global," bebernya.
Dia juga mengatakan, faktanya infeksi menurun meski kematian meningkat.
"Jumlah orang yang meninggal meningkat di 15 hari terakhir. Namun, kasus infeksi menurun di 12 hari. Bukankah itu bagus?" tanya dia.
Baca: Bayi 8 Bulan di Inggris Dikarantina karena Kontak dengan Dokter Positif Corona, Begini Hasil Tesnya
Baca: Ini Penjelasan Ahli, Soal Indonesia Masih Negatif Virus Corona, Benarkah karena Suhu dan Matahari?
Mantan Duta Besar untuk Jepang ini juga menyangkal, isu mengenai China yang tidak transparan dalam menangani covid-19.
Virus corona hingga kini sudah menjangkiti lebih dari 20 negara di dunia.
Sampai berita ini diturunkan, di seluruh dunia ada 69.261 orang yang terkonfirmasi virus corona.
Sebanyak 1.669 dinyatakan meninggal, dan 9.773 sembuh dari patogen ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)