Virus Corona
UPDATE Virus Corona: Tiongkok Laporkan 35 Kematian dan 573 Kasus Baru
Pada Minggu (1/3/2020), Tiongkok laporkan adanya 35 kematian baru dan 573 kasus baru akibat virus corona yang berasal dari Wuhan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Tiongkok pada Minggu (1/3/2020) melaporkan adanya 35 kematian baru terkait dengan virus corona yang telah menyebar di seluruh dunia.
Dengan angka baru tersebut, Tiongkok mencatatkan jumlah korban akibat virus corona di negara tersebut menjadi 2.870 kematian.
Jumlah ini lebih rendah dari 47 kematian yang dilaporkan oleh otoritas Tiongkok pada hari Sabtu kemarin.
Dikutip dari Channel News Asia, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga melaporkan 573 infeksi baru akibat virus corona.
Baca: Gubernur Veneto Italia Sebut Kebiasaan Orang China Makan Tikus Hidup-hidup Picu Virus Corona
Baca: DPR Minta Pemerintah Bentuk Tim Khusus Pencegahan Virus Corona
Sehingga, jumlah total kasus di Tiongkok daratan menjadi 79.824 kasus.
Sementara masih dalam ratusan, angka untuk infeksi baru jauh lebih rendah daripada peningkatan besar, setiap hari dalam kasus-kasus Tiongkok yang tercatat pada Januari dan Februari.
Semua itu kecuali satu dari 35 kematian yang terjadi di Provinsi Hubei.
Di Amerika Serikat, seorang laki-laki dari Negara Bagian Washington berusia 50-an dengan masalah kesehatan yang mendasari menjadi kematian pertama negara itu dari virus corona.
Sedangkan di Korea Selatan melaporkan, sebanyak 376 lebih banyak kasus virus corona pada hari Minggu, sehingga totalnya menjadi 3.526.
Baca: Kepiluan Warga Wuhan Bertahan di Tengah Semakin Parahnya Virus Corona, Terpaksa Makan Makanan Busuk
Baca: Hasil Pemeriksaan 136 Pasien Terkait Virus Corona di Indonesia, Semua Negatif
Pemerintah Indonesia Rancang Skema Pemulangan WNI dari Kapal Diamond Princess

Pemerintah sudah merancang skema untuk membawa 68 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal Diamond Princess menuju Pulau Sebaru Kecil untuk observasi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto mengatakan, pesawat terbang yang mengevakuasi WNI tersebut, tak akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
"Nggak mungkin di (bandara) Soekarno-Hatta, kan padat sekali penerbangannya," ujar Yuri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).
Yuri menyebut Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat merupakan alternatif yang paling memungkinkan.
Meski pun demikian, ia menegaskan Kertajati masih alternatif semata.
Baca: Derita Warga Wuhan Akibat Corona, Kota Diisolasi, Stok Makanan Terbatas, Makanan Basi pun Dimakan
Baca: RSPI Sulianti Saroso Akui Terima 21 Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona
"Pilihannya ya Kertajati yang paling dekat. Kertajati masih alternatif ya. Tapi alternatif yang paling dipilih gitu. Karena kan harus dekat-dekat dengan Sebaru, kalau jauh kan repot," kata dia.
Di sisi lain, Yuri tak menjelaskan secara detail bagaimana para WNI akan dibawa ke Pulau Sebaru Kecil dari bandara.
Dia hanya mengatakan untuk menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil, KRI dr Soeharso akan kembali digunakan.
"(Untuk menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil) Ya tetap menggunakan KRI dr Soeharso," tandasnya.
Sebanyak 23 tim resmi diumumkan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjemput 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess di Yokohama, Jumat (28/2/2020).
Baca: Ini Pernyataan RSPI Jakarta yang Merawat 24 Pasien Diduga Terkena Virus Corona
Baca: Tiga Kemungkinan Mengapa Indonesia Belum Kena Virus Corona
Tim tersebut terdiri dari 2 orang perwakilan Kementerian luar negeri (Kemlu), 7 orang perwakilan TNI, 3 orang perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta 11 orang, tim dari Garuda Indonesia.
Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Idham Aziz secara simbolis memasangkan ban tangan kepada perwakilan tim.
Evakuasi akan dilakukan dengan pesawat komersil, Garuda Indonesia Airbus A330.
Menlu mengatakan pesawat direncanakan akan mendarat di Heneda, Jepang, Sabtu (29/2/2020) pada pukul 01.00 waktu Jepang.
Lalu pesawat akan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 19.00 waktu Jepang dan akan tiba sekira tengah malam waktu Indonesia.
(Tribunnews.com/Whiesa/tim)