Virus Corona
Kasus Perlakuan Rasis yang Diterima Orang Asia karena Corona: Dilempari Telur, Dipukul Babak Belur
Berikut 10 insiden rasis yang diterima orang Asia di berbagai negara sejak wabah virus Corona, mulai dari dilempari telur hingga dipukuli babak belur.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Malvyandie Haryadi
Trang pun memberikan respons atas komentar-komentar yang diterimanya.
"Ini mengingatkanku bahwa aku selamanya adalah orang asing di negara tempat aku dilahirkan dan dibesarkan," ujarnya.
6. Wanita Thailand Diserang di Kereta Bawah Tanah
Seorang wanita berdarah Thailand-Amerika bernama Tanny Jiraprapasuke diserang secara verbal selama 10 menit saat berada di kereta bawah tanah Los Angeles.
Dilansir CNN, ia berada di kereta bawah tanah ketika seorang pria menceramahi penumpang lain sembari melihat Tanny.
"Setiap penyakit datang dari China. Semuanya datang dari China karena mereka menjijikkan. Mereka bisa sangat pintar (untuk menciptakan sesuatu), tetapi tidak bisa menghilangkannya," kata pria tersebut.
Lantas, Tanny merekam apa yang dialaminya.
Dia kemudian mengunggahnya dan melaporkan betapa banyaknya tindakan rasis pascavirus Corona mewabah.
"Itu membuat saya menyadari betapa besar hal ini, dan bahwa apa yang terjadi pada saya tidak jarang terjadi," ujar Tanny.
Baca: Update Pencegahan Virus Corona, Pemerintah Siapkan 137 Rumah Sakit Rujukan
Baca: BREAKING NEWS: Laga Persija vs Persebaya Resmi Ditunda karena Virus Corona
7. Wanita Dipukul Karena Membela Teman Asal China yang Dihina

Seorang wanita dipukuli sampai pingsan setelah membela temannya yang berasal dari China.
Dilansir Independent, Meera Solanki (29) diserang di bar Birmingham, Inggris, oleh seorang pria.
Sebelumnya, pria itu berkata kepada Mandy Huang (28), teman Meera, "Bawa pergi virus Coronamu dan bawa pulang."
"Aku terkejut dan marah. Jadi, aku berteriak agar dia berhenti dan berusaha mendorongnya. Dia meninju kepalaku, aku menabrak trotoar dan pingsan," jelas Meera.
Ketika Meera terbaring tak sadarkan diri, pria itu terus mengancam temannya dan melecehkan mereka sebelum berjalan pergi.
Meera kemudian dibawa ke rumah sakit dan dirawat karena gegar otak.
Dia tidak bisa bekerja selama seminggu setelah serangan itu.
8. Pria Diserang dan Dijambret di London

Pawat Silawattakun (24), seorang konsultan pajak di City, London, diserang di jalan raya oleh remaja.
Dilansir Guardian, seorang penyerang mencuri ponselnya, sementara yang lain merekam serangan yang dilakukan temannya.
"Aku baru saja turun dari bus di Fulham ketika aku mendengarkan suara ke arahku, dari sebelah kiriku di seberang jalan. Aku memakai headphone dan melepasnya, karena orang-orang itu berteriak 'virus Corona! virus Corona! Ha ha!' di wajahku, dan salah satu dari mereka menyambar headphone dari leherku," terang Pawat.
Lantas, mereka berlari menyeberang jalan dan Pawat turut berlari.
Kemudian, dia dipukul oleh satu di antara mereka hingga darah bercucuran.
Pawat pun dilarikan ke rumah sakit setelah dua orang datang membantu.
Polisi masih menyelidiki para pelaku berdasarkan foto yang dibagikan Pawat.
9. Bus Pengungsi China Dilempari Batu di Ukraina
Karena wabah virus Corona, orang-orang dari China di Ukraina diungsikan menggunakan bus.
Saat bus mengangkut penumpang, puluhan pengunjuk rasa muncul dan mulai melempari batu ke bus.
Independent melaporkan, tidak ada pengungsi yang terindikasi gejala virus Corona dalam bus.
Namun, orang-orang menunjukkan ketidaksukaan, bahkan berusaha menghalangi bus.
Untungnya, polisi berhasil mengendalikan para pengunjuk rasa.
Bus yang membawa para pengungsi pun berhasil menuju ke tempat karantina.
10. Keluarga di Australia Menolak Bantuan dari Staf RS Berdarah Asia

Sebuah keluarga menolak bantuan dari staf rumah sakit Royal Children's Hospital, Melbourne.
Pasalnya, petugas medis tersebut berdarah Asia.
"Salah satu staf kami memberi tahu kami bahwa dia ditolak oleh sebuah keluarga saat dia ingin memberikan perawatan untuk sang anak karena rasnya," kata dokter rumah sakit, Lewena, dikutip dari ABC.
Lewena mengatakan, keluarga tersebut khawatir apabila staf RS berdarah Asia itu menyebarkan virus Corona kepada mereka dan anak mereka.
Tak hanya itu, staf tersebut juga dihindari oleh orang-orang yang berada di ruang tunggu.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)