Virus Corona
Iran Bebaskan 54.000 Tahanan karena Virus Corona Makin Merebak, Ada 586 Kasus Infeksi Baru
Pemerintah Iran akan membebaskan 54.000 tahanan di sejumlah penjara, untuk sementara waktu.Tahanan yang dibebaskan, kurang dari 5 tahun penjara.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Iran akan membebaskan 54.000 tahanan di sejumlah penjara untuk sementara waktu terkait virus corona atau Covid-19 yang semakin merebak.
Juru bicara pengadilan, Gholamhossein Esmaili, mengatakan pada awak media tahanan ini akan diizinkan keluar setelah dinyatakan negatif corona, dilansir BBC.
Tahanan yang dibebaskan hanyalah mereka yang hukumannya kurang dari lima tahun.
Sedangkan lainnya tetap ditahan di dalam penjara.
Peningkatan kasus yang signifikan membuat pemerintah juga mengerahkan ratusan ribu paramedis untuk menahan Covid-19 ini.
Baca: 2 WNI di Indonesia Positif Corona, Adi Nugroho Ikut Antre Beli Masker Seharga Rp 550 Ribu
Baca: Diisolasi di RSPI, 4 Orang di Pesta Dansa yang Kontak dengan Warga Terjangkit Virus Corona
Jumlah kematian dan kasus di negara Syiah ini membuat pemerintah tertekan.
Sehingga mereka diharuskan bertindak lebih cepat lagi.
Kabar terakhir, kasus baru Covid-19 meningkat sebanyak 586.
Sementara itu, ada 92 kematian yang sudah dilaporkan.
Jadi, total keseluruhan kasus mencapai angka 2.922 jiwa.
Kondisi Iran semakin diperburuk dengan tekanan dari sejumlah negara tetangganya.
Antara lain Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Sebab mereka ikut terpapar corona setelah ada warga atau pelancong yang sebelumnya dari Kota Qom, Iran.

Sudah berminggu-minggu pemerintah melarang kujungan ke sejumlah tempat peribadatan Syiah.
Bahkan, pemerintah menegaskan bagi warga Kota Qom yang ingin keluar dari sana akan dikarantina bila menunjukkan gejala.