Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Iran Bebaskan 54.000 Tahanan karena Virus Corona Makin Merebak, Ada 586 Kasus Infeksi Baru

Pemerintah Iran akan membebaskan 54.000 tahanan di sejumlah penjara, untuk sementara waktu.Tahanan yang dibebaskan, kurang dari 5 tahun penjara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/MIGUEL MEDINA
Seorang prajurit Angkatan Darat Italia berbicara dengan seorang pengemudi di sebuah area tertutup, pos pemeriksaan, beberapa kilometer dari kota kecil Castiglione d'Adda, di tenggara Milan, ditengah kekhawatiran akan penyebaran novel Coronavirus, Kamis (27/2/2020). Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona. AFP/MIGUEL MEDINA 

Tim medis akan mengecek suhu tubuh bagi warga Qom yang ingin bepergian.

Wakil Dekan Ilmu Kedokteran Universitas, Qom Ali Abrazi, mengatakan pihaknya juga akan membangun rumah sakit lapangan untuk menanggulangi wabah ini.

Para pemerintah di Iran sebelumnya berusaha meyakinkan masyarakat agar tidak panik.

Tetapi, fakta ada 23 anggota parlemen yang dinyatakan positif Covid-19 membuat masyarakat sulit untuk percaya.

Bahkan Senin lalu, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meninggal dunia karena terinfeksi virus asal China ini.

Wakil Presiden Pertama Iran, Eshaq Jahanghiri, memerintahkan para pejabat untuk membatalkan semua perjalanan dinas ke luar negeri.

Informasi lonjakan kasus yang cukup tinggi dalam waktu singkat membuat publik bertanya-tanya dengan transparansi pemerintah.

Sebab tingginya angka kematian yang dilaporkan beberapa waktu lalu, menunjukkan angka infeksi seharusnya jauh lebih tinggi daripada yang dipastikan pemerintah.

Sistem Kesehatan Iran Tidak Siap Tangani Covid-19

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Ali Reza Reisy, Selasa lalu mengumumkan akan mengerahkan tim untuk mengatasi wabah di Iran.

Tim itu terdiri dari 300.000 paramedis dan pakar atau spesialis yang akan dikerahkan ke sejumlah fasilitas kesehatan.

Ada kekhawatiran yang berkembang, tenaga medis di Iran tidak siap penuh untuk merespon pertumbuhan kasus di negara Syiah itu.

Kondisi ini diperparah dengan adanya sanksi dari Amerika Serikat terhadap perekonomian Iran.

Dokter di Iran menuturkan, sebelum wabah ini merebak, Iran tengah berjuang menstabilkan harga obat-obatan dan peralatan medis karena sanksi tersebut.

Baca: Indonesia Jangan Seperti Jepang, Tisu Toilet Dirantai & Digembok karena Corona, Penyebabnya?

Baca: 23 Anggota Parlemen Iran Terjangkit Covid-19 & 77 Tewas, 300 Ribu Tentara Difungsikan Petugas Medis

Sejumlah organisasi internasional kini sedang berusaha mengatasi kesenjangan di Iran ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan