Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Korea Utara Klaim 0 Kasus Virus Corona di Negaranya, Media Korea Selatan Justru Ungkap Hal Berbeda

Pemerintah Korea Utara mengaku negaranya masih bebas virus corona. Media Korea Selatan justru mengabarkan hampir 200 tentara Korea Utara telah tewas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ifa Nabila
DailyNK
Foto Ilustrasi: Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Utara mengaku negaranya masih bebas virus corona.

Namun media Korea Selatan justru mengabarkan hampir 200 tentara Korea Utara telah meninggal dunia akibat virus corona.

Bahkan, ada ribuan orang yang kini sedang dikarantina.

Seperti yang dilansir SCMP dan Business Insider dari Daily NK, virus corona atau Covid-19 telah membunuh setidaknya 180 tentara Korea Utara pada bulan Januari dan Februari.

Sementara 3.700 lainnya dikarantina.

Baca: BREAKING NEWS Italia Isolasi Seluruh Negeri demi Cegah Virus Corona, 60 Juta Warga Terkena Dampaknya

Selain itu, menurut Yonhap News Agency, media yang didukung pemerintah Korea Selatan, hampir 10 ribu orang di Korea Utara dikarantina.

Tetapi kemudian 4.000 orang di antara dipulangkan karena tidak menunjukkan gejala virus corona.

Meski media Korea Selatan mengklaim demikian, pernyataan Korea Utara tetap tidak berubah.

Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara
ILUSTRASI - Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara (DailyNK)

"Penyakit menular itu belum masuk ke negara kami," tulis surat kabar Rodong Sinmun, media yang dikontrol pemerintah Korea Utara pada Senin (9/3/2020), menurut Newsweek.

Hingga Selasa (10/3/2020), virus corona telah menginfeksi lebih dari 113 ribu orang secara global, dengan 4000 kasus kematian.

Daily NK mendapatkan informasi ini dari laporan lembaga medis dari dalam militer Korea Utara.

Rumah sakit yang melayani tentara diminta untuk memberikan data tentang jumlah tentara yang telah meninggal karena demam tinggi yang dipicu oleh pneumonia, tuberkulosis, asma, dan pilek serta mereka yang berada di karantina.

Laporan itu sendiri telah menyebabkan kehebohan dalam kepemimpinan militer Korea Utara, menurut sumber Daily NK.

Laporan mengatakan bahwa para pejabat telah memerintahkan rumah sakit militer untuk membersihkan seluruh area di mana tentara yang dikarantina ditempatkan.

Baca: Takut Tertular Virus Corona, Penumpang Ini Semprotkan Penyegar Udara pada Pria Asia

Tentara dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk juga diawasi dengan ketat, kata sumber itu.

Para pemimpin unit militer juga dapat terancam dihukum jika protokol yang untuk mengendalikan virus corona ternyata tidak diikuti.

Asupan makanan para tentara kini ditingkatkan demi meningkatkan ketahanan tubuh.

Daily NK menyebut petugas di bagian logistik militer menekankan bahwa para tentara disediakan makanan setidaknya 800 gram per hari.

Dikabarkan pula tentara makan sop kedelai murni 3 kali sehari, yang biasanya hanya 1 kali sehari.

Sebuah peringatan dikeluarkan oleh Rodong Sinmun, menyebut warga Korea Utara yang mengganggu langkah-langkah pemerintah untuk menghentikan coronavirus "tidak dapat diterima", termasuk warga yang keberatan mengenakan masker, dilansir Newsweek.

"Wabah Covid-19 menimbulkan bahaya tak terduga sehingga Korea Utara bekerja penuh dengan mengunci semua rute melalui mana penyakit menular dapat mengalir, termasuk di perbatasan, laut, dan udara," tulis Rodong Sinmun.

Situasi Penyebaran Virus Corona di Belahan Dunia Lainnya

Dilansir BBC.com, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia sekarang lebih dari 111.000, dengan sekitar 3.890 kematian.

- Setiap orang yang tiba di Israel akan diminta untuk melakukan karantina sendiri selama 14 hari, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan.

- Iran telah melaporkan 43 kematian baru terkait penyakit dalam 24 jam terakhir.

Setidaknya 237 orang telah meninggal dan 7.161 telah terinfeksi di seluruh Iran sejak pertengahan Februari, meskipun angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

- China, yang telah mencatat jumlah kematian tertinggi, melaporkan hanya 40 kasus baru Covid-19, terendah sejak 20 Januari.

Meskipun data itu menunjukkan bahwa penyebaran di sana melambat, para pejabat senior memperingatkan agar China tidak mengurangi kewaspadaan.

BBC
BBC
BBC
BBC

- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa ancaman pandemi virus corona ini adalah "sangat nyata"

- Kanada telah mengkonfirmasi kematian pertama terkait dengan virus corona.

Pasien adalah seorang pria berusia lanjut di rumah perawatan di Vancouver, British Columbia.

- Di Prancis, Menteri Kebudayaan Franck Riester menjadi anggota pertama di pemerintah yang terinfeksi virus.

Timnya mengatakan ia telah menghabiskan beberapa hari dalam seminggu terakhir di parlemen, di mana sejumlah kasus lain telah dikonfirmasi

- Di AS, jumlah kasus yang dikonfirmasi sekarang melebihi 500

- Sebuah kapal pesiar membawa ribuan orang yang terdampar selama berhari-hari karena wabah coronavirus telah merapat di pelabuhan Oakland, dekat San Francisco

- Saham di seluruh dunia mengalami keterpurukan di tengah kekhawatiran tentang biaya ekonomi dari wabah

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan