Kamis, 4 September 2025

Sosok Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz, Adik Raja Salman, Dilaporkan Ditahan Atas Dugaan Pengkhianatan

Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz dilaporkan telah ditahan atas dugaan pengkhiatan. Ia merupakan satu-satunya saudara laki-laki Raja Arab Saudi.

ZERO HEDGE
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, satu dari tiga orang Pangeran Senior Arab Saudi yang ditangkap. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz dilaporkan telah ditahan atas dugaan pengkhianatan.

Untuk diketahui, Pangeran Ahmed merupakan satu di antara saudara Raja Arab Saudi.

Melansir Al Jazeera, berdasar laporan yang beredar luas, diyakini penahanan Pangeran Ahmed merupakan upaya Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) melakukan konsolidasi kekuatan dalam keluarga kerajaan.

Pangeran Ahmed diamakan pihak berwajib pada Jumat (6/3/2020).

Selain Pangeran Ahmed, keponakan raja dan mantan Menteri Dalam negeri yang juga mantan Puttra Mahkota, Mohammed bin Nayef juga ditahan.

Menurut surat kabar Wall Street Journal yang dikutip Al Jazeera, Pangeran Ahmed dan Mohammed bin Nayef dituduh merencanakan kudeta untuk mengulingkan sang Raja dan putranya, MBS.

Belum ada komentar resmi dari otoritas Arab Saudi terkati penangkapan tersebut.

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, satu dari tiga orang Pangeran Senior Arab Saudi yang ditangkap.
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, satu dari tiga orang Pangeran Senior Arab Saudi yang ditangkap. (ZERO HEDGE)

Lalu, siapakah Pangeran Ahmed?

Berikut ini Tribunnews rangkum profi; dari adik kandung Raja Salman yang dikutip dari Al Jazeera:

Baca: DPR Akan Panggil Dubes RI untuk Arab Saudi Guna Beri Informasi Umrah dan Covid-19

Baca: Arab Saudi Tuding Iran Bertanggungjawab Terkait Penyebaran Virus Corona

Baca: Sebut Pemerintah Lelet Tangani Corona, Musni Umar Bandingkan dengan Arab Saudi: Kita Diam-diam Aja

Anggota Paling Senior

Pangeran Ahmed adalah satu di antara anggota paling senior dari Keluarga AL Saud yang berkuasa.

Pangeran Ahmed dan kakak lelakinya adalah anggota terakhir yang tersisa dari Sudairi Tujuh.

Sudairi Tujuh terdiri dari putra Raja Abdul Aziz.

Untuk diketahui, Raja Abdul Aziz dianggap sebagai pendiri kerajaan modern.

Dilahirkan pada awal 1940, Pangeran Ahmed menerima pendidikan formal di ibukota Saudi, Riyadh.

Pangeran Ahmed kemudian memperoleh gelar ilmu politik dari University of Redlands, California (1968).

Selama beberapa tahun, Pangeran Ahmed bertanggung jawab mengawasi administrasi tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah.

Pangeran Ahmed adalah yang termuda dari tujuh bersaudara 'Sudairi'.

Ia memegang pengaruh sebagai anggota Beya atau Dewan Kesetiaan atau dewan bangsawan senior yang menyetujui aksesi ke takhta penerus berikutnya.

Lebih jauh, pada 2017 lalu, ia merupakan satu di antara tifa Anggota Dewan Kesetiaan yang menentang MBS muda menjadi yang pertama di garis takhta.

Pangeran Ahmed adalah adik lelaki raja Saudi
Pangeran Ahmed adalah adik lelaki raja Saudi (AP Foto)

Meninggalkan Arab Saudi

Pangeran Ahmed meninggalkan Arab Saudi pada November 2017.

Ia keluar dari Arab Saudi sebelum kampanye penangkapan para bangsawan, pejabat tinggi dan elit bisnis, dalam apa yang disebut sebagai upaya untuk memerangi korupsi di antara eselon-eselon tinggi birokrasi kerajaan.

Untuk diketahui, mereka yang ditahan dikurung selama berminggu-minggu di hotel Ritz-Carlton mewah di Riyadh.

Setelah dilaporkan menerima jaminan bahwa ia tidak akan ditahan, Pangeran Ahmed terbang kembali ke kerajaan dari London pada Oktober 2018.

Ketika berada di London, Pangeran Ahmed nampak menentang kampanye militer MBS di Yaman yang ia luncurkan pada 2015.

Saat itu Arab Saudi membentuk koalisi dengan negara-negara Arab lainnya untuk mengalahkan pemberontak Houthi.

Sebuah video hampir dua menit yang dibagikan secara online pada bulan September 2018 menunjukkan Pangeran Ahmed konon menantang demonstran yang memprotes peran kerajaan dalam perang yang menghancurkan di Yaman mengapa mereka mengeluh kepadanya, bukan raja dan putra mahkota.

"Apa yang harus dilakukan oleh seluruh keluarga Al Saud dengan ini?," tuturnya.

"Ada orang-orang tertentu yang bertanggung jawab. Jangan melibatkan orang lain," tambahnya.

Baca: Pangeran Arab Saudi Tahan Tiga Anggota Senior Keluarga Kerajaan Terkait Dugaan Pengkhianatan

Baca: Corona Makin Mencemaskan, Arab Saudi Isolasi Wilayah Qatif, Sekolah Ditangguhkan

Baca: Meninggal di Arab Saudi 10 Februari, Jenazah Kuraesin TKW Asal Indramayu Baru Dimakamkan Jumat Lalu

Ketika ditanya oleh seorang demonstran yang bertanggung jawab atas perang, Pangeran Ahmed menjawab: "Raja dan putra mahkota, dan yang lainnya di negara bagian."

Dia juga mengatakan dia berharap perang di Yaman dan di tempat lain akan berhenti sesegera mungkin.

Tak lama setelah itu, Pangeran Ahmed mengeluarkan pernyataan resmi singkat.

Pernyataan itu menerangkan, komentarnya diambil di luar konteks dan dimaksudkan untuk mengklarifikasi bahwa "Raja dan Putra Mahkota bertanggung jawab atas negara dan keputusannya," jelas pernyataan itu.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan