Konflik Rusia Vs Ukraina
Janji Setia Kim Jong Un kepada Putin, Korea Utara Selalu Dukung Rusia
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Putin saling memberikan sikap hangat dalam pertemuan mereka di Beijing, China pada hari Rabu.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya akan mendukung penuh tentara Rusia sebagai tugas persaudaraan dalam invasinya ke Ukraina.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut hubungan kedua negara sebagai hubungan istimewa, menurut laporan media pemerintah, KCNA, pada hari Kamis.
Kim Jong Un dan Putin mengadakan pertemuan di sela-sela parade militer China untuk menandai penyerahan resmi Jepang dalam Perang Dunia Kedua di Beijing pada hari Rabu (3/9/2025).
Keduanya menemani Presiden China Xi Jinping dalam parade militer besar-besaran untuk pertemuan pertama para pemimpin ketiga negara sejak awal Perang Dingin.
Perjalanan Kim Jong Un ke Beijing menawarkan kesempatan pertamanya untuk bertemu Putin dan Xi Jinping bersama-sama.
Kim juga berbaur dengan lebih dari dua lusin pemimpin nasional lainnya yang menghadiri acara tersebut.
"Kamerad Kim Jong Un dan Presiden Putin bertukar pendapat jujur mengenai isu-isu penting internasional dan regional," kata KCNA.
"Presiden Putin sangat memuji tentara Korea Utara yang bertempur melawan Ukraina dan mengatakan hubungan kedua negara adalah hubungan istimewa yang dilandasi kepercayaan, persahabatan, dan aliansi," tambah KCNA.
Korea Utara telah mengirim tentara, amunisi artileri dan rudal ke Rusia untuk mendukung Moskow dalam perang melawan Ukraina.
Badan intelijen Korea Selatan memperkirakan minggu ini ada sekitar 2.000 tentara Korea Utara yang dikirim untuk berperang di pihak Rusia telah tewas.
Intelijen tersebut meyakini Korea Utara berencana untuk mengerahkan 6.000 tentara tambahan, dengan sekitar 1.000 tentara tempur sudah berada di Rusia.
Baca juga: Kremlin Tepis Tuduhan Trump soal Aliansi Rusia, China, dan Korea Utara
KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un dan Putin membahas secara rinci rencana kemitraan jangka panjang dan menegaskan kembali tekad teguh mereka untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.
Setelah Kim Jong Un selesai berbincang dan meninggalkan ruangan, stafnya segera membersihkan kursi serta meja kecil yang sempat disentuhnya.
Reporter Kremlin Alexander Yunashev memposting di Telegram dengan membagikan video dua staf Kim Jong Un yang dengan cermat membersihkan ruangan di ibu kota China tempat Kim dan Putin bertemu selama lebih dari dua jam.
Sandaran punggung dan sandaran lengan kursi digosok, dan meja kopi di samping kursi Kim juga dibersihkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.