Virus Corona
Menteri Kesehatan Inggris Positif Corona
Virus corona terus menyebar ke seluruh dunia, terbaru Menteri Kesehatan Nadine Dorries tertular virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Virus corona terus menyebar ke seluruh dunia, terbaru Menteri Kesehatan Nadine Dorries tertular virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Nadine bisa tertular usai menghadiri sebuah acara di Downing Street untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia yang diprakarsai Perdana Menteri Boris Johnson. Downing Street Number 10 tidak merespons apakah Johnson sudah menjalani tes virus corona, atau kapankah dia akan melaksanakannya.
Sementara otoritas mengatakan, mereka memulai upaya melacak siapa saja yang melakukan kontak dengan Dorries sejak dia menunjukkan gejala Covid-19. Menteri Kesehatan berusia 62 tahun itu sekaligus menjadi anggota parlemen Inggris pertama yang terinfeksi Covid-19 penyakit yang diakibatkan virus corona.
Baca: Gebrakan Bu Kades Cantik Dari Lamongan Dari Layanan Kesehatan Gratis dan Datangkan Dokter Spesialis
Baca: Login DJP Online di djponline.pajak.go.id, Ini Panduan Lapor SPT Tahunan 2020 Melalui Efilling
Kabar yang diterima Nadine Dorries terjadi setelah London mengumumkan kematian keenam, dengan total kasus saat ini mencapai 382, dilansir BBC.
Korban meninggal terbaru adalah pria berusia sekitar 80 tahun, dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Watford, di mana penyebab kematiannya adalah "kondisi kesehatannya". Dia meninggal pada Senin (10/3) malam waktu setempat, di mana saat ini pihak berwenang mulai mencari tahu dengan siapa saja dia berdekatan.
Saat ini Nadine sudah menjalani karantina mandiri. Dalam keterangan resminya, Dorries menuturkan bahwa dia segera mengambil segala langkah pencegahan begitu mendapatkan konfirmasi positif.
Dilansir Sky News Dorries menerangkan, Dinas Kesehatan Inggris (PHE) langsung melakukan pelacakan dan kantornya langsung ditutup.
"Saya ingin berterima kasih kepada PHE dan Dinas Kesehatan Nasional (NHS) yang luar biasa sudah menyediakan nasihat dan dukungan kepada saya," tuturnya.
Kini politikus dari Partai Konservatif itu mengkhawatirkan ibunya yang berumur 84 tahun dan saat ini tinggal bersamanya. Dorries menyatakan, ibunya mulai mengalami batuk dan bakal dites untuk memastikan keberadaan virus tersebut.
Baca: Login DJP Online di djponline.pajak.go.id, Ini Panduan Lapor SPT Tahunan 2020 Melalui Efilling
Baca: Cara Isi Data Sensus Penduduk Online 2020 di sensus.bps.go.id, Cuma 5 Menit per Anggota Keluarga!
Sekretaris Kesehatan Matt Hancock menyatakan, dia mengaku sedih dengan konfirmasi positif yang diterima Dorries. Meski begitu, dia mengapresiasi langkah sang menteri yang langsung mengisolasi diri secara mandiri sebagai bentuk pencegahan.
"Saat ini, kami mendoakan kesembuhannya. Saya paham mengapa publik khawatir dengan penyakit. Kami akan berusaha sebisa kami untuk menyelamatkan mereka," ujarnya.
Tembus 1000
Kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat (AS) pada Rabu menembus 1.000 kasus, menurut laporan dari The Washington Post.
Data dari Johns Hopkins University, dari tepatnya 1.025 kasus tersebut terjadi 23 kematian. Johns Hopkins University memiliki lembaga khusus untuk memantau perkembangan virus corona di seluruh dunia.
Sementara itu The Washington Post merinci lima kematian terbaru terdiri dari dua korban di Washington DC, dan masing-masing satu di California, New Jersey, dan South Dakota.
Kemudian 19 negara bagian melaporkan keadaan darurat terkait virus corona karena penambahan kasus yang cepat. Pada Selasa (10/3) yang melaporkan adalah Colorado, North Carolina, dan Michigan.
Laboratorium militer pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin virus corona Covid-19. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, pada Senin (2/3/2020).
"Laboratorium militer sedang bekerja keras, tidak hanya untuk membuat vaksin tapi juga hal-hal lainnya," katanya dalam pertemuan di Pentagon.
"Jadi kita akan lihat bagaimana perkembangannya dalam beberapa bulan ke depan," lanjutnya, dikutip dari Reuters.
Pria berusia 61 tahun asal Winchester ini juga mengungkapkan, salah satu laboratoriumnya berada di Fort Detrick, Maryland. Pejabat-pejabat tinggi di Kementerian Kesehatan AS mengatakan, vaksin akan siap 18 bulan lagi, dan sementara ini belum ada obat untuk virus corona tetapi pasien dapat menerima perawatan.
Terkait lambatnya Amerika Serikat (AS) menangani kasus virus corona, Presiden Donald Trump justru menyalahkan Barack Obama. Eks pemimpin Negeri "Uncle Sam" itu disalahkan terkait kebijakan dalam pengujian di laboratorium.
"Pemerintahan Obama membuat kebijakan pengujian yang ternyata sangat merugikan apa yang kami lakukan.
"Dan kami mencabut kebijakan itu beberapa hari yang lalu, sehingga pengujian dapat dilakukan dengan cara yang jauh lebih akurat dan cepat" kata Trump. Meski begitu, Trump tidak menjelaskan secara rinci kebijakan apa yang dibuat oleh Obama.(Sky News/BBC/Reuters)