Jumat, 12 September 2025

Virus Corona

Kasus Pertama Corona di China Diduga Muncul pada 17 November 2019

Virus Corona dari hewan liar diperkirakan menular ke manusia untuk pertama kalinya di China pada 17 November 2019. Demikian data dari pemerintah

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
YONHAP / AFP
Ilustrasi Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain 

TRIBUNNEWS.COM - Virus Corona kini telah menjadi wabah global.

Dari China, virus ini kemudian menyebar ke ratusan negara.

Mengutip data dari wolrdmeter.info yang diakses Tribunnews.com, Jumat (13/3/2020), terdapat 127 negara dengan kasus positif virus Corona.

Jumlah pasien terinfeksi mencapai 134.682 kasus dengan total kematian 4.973 dan 68.143 pasien sembuh. 

Baca: Ahli di China Sebut Pandemi Virus Corona akan Mereda Juni 2020

Menjadi wabah global, belum diketahui secara pasti kapan pertama kali Virus Corona muncul di China

Namun, laporan terbaru pemerintah China, dimungkinkan virus Corona menginfeksi orang pertama di China pada 17 November 2019.

Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020. (Xinhua/Xiong Qi)
Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020. (Xinhua/Xiong Qi) (Xinhua/Xiong Qi)

Hal itu jauh lebih awal dari laporan sebelumnya yang menyebut kasus virus Corona pertama pada bulan Desember. 

Data yang menyebut orang pertama China terkena virus Corona itu merupakan data pemerintah China yang diterima South China Morning Post.

Berdasakan data pemerintah itu, seorang pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei diperkirakan menjadi orang pertama yang terkena Covid-19 pada 17 November 2019.

Baca: Pemerintah Tak Lockdown Wilayah Corona agar Penularan Tak Bertambah

Setelah tanggal 17 November itu, setiap harinya dilaporkan satu hingga lima kasus baru virus Corona. 

Pada 15 Desember, jumlah orang yang terinfeksi mencapai 27 orang.

Jumlahnya terus meningkat dua digit dan pada 20 Desember jumlah kasus positif Corona telah mencapai 60 orang.

Dokter Menyadari Adanya Penyakit Virus Corona Jenis Baru pada Akhir Desember

Wawancara dengan whistle blower dari komunitas medis mengungkap dokter China baru menyadari mereka sedang mengdadapi penyakit jenis baru pada akhir Desember.

Para ilmuwan telah mencoba memetakan pola penularan awal Covid-19 setelah virus mewabah di Wuhan pada Januari 2020. 

Dengan memahami bagaimana penyakit tersebut menyebar akan menentukan bagaimana kasus yang tidak terdeteksi dan tidak terdokumentasi memberi kontribusi pada penularan.

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT)

Hal itu akan menambah pemahaman mereka tentang seberapa besar ancaman virus Corona. 

Pada 27 Desember, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpdau China di Provinsi Hubei mengatakan kepada otoritas kesehatan China bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus corona jenis baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi, meski dokter mungkin belum mengetahui semuanya saat itu. 

Pada 31 Desember 2019, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 266 dan pada 1 Januari 2020, angkanya naik drastis menjadi 381 kasus.

Misteri Pasien Nol

Para ilmuwan sekarang ingin mengidentifikasi apa yang disebut dengan pasien nol, yang dapat membentu mereka untuk melacak sumber virus Corona.

Saat ini, diyakini virus Corona pertama berasal dari hewan liar, mungkin kelelawar, yang kemudian melompat ke manusia.

Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada bulan November 2019, terdapat empat pria dan lima wanita, namun tidak ada yang dikonfirmasi sebagai pasien nol.

Baca: Sekpres Brazil Positif Corona, Sempat Dinner dengan Donald Trump

Mereka semua berusia antara 39 dan 79 tahun.

Ada kemungkinan ada kasus yang dilaporkan lebih awal daripada yang dilihat SCMP. 

Merujuk organisasi kesehatan dunia dalam websitenya, kasus corona pertama dikonfirmasi di China pada 8 Desember, tetapi badan global itu tidak melacak sendiri bagaimana penyakit itu awalnya menyebar.

WHO bergantung paga negara-negara untuk memberi informasi soal tersebut. 

Sebuah laporan yang diterbikan dalam jurnal medis The Lances oleh dohter China dari RS Jinyintan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien paling awal menyebut tanggal infeksi pertama pada 1 Desember. 

Dr Ain Fen, dokter yang pertama memperingatkan Corona, mengatakan kepada majalah People dalam sebuah wawancara yang disensor, tes menunjukan seorang pasien di rumah sakit pusat Wuhan didiagnosa pada 16 Desember 2019. 

Laporan sebelumnya bahwa meskipun dokter mengumpulamn sample dari kasus yang dicurigai pada akhir Desember, ,mereka tidak dapat mengkonfirmasi temuan mereka karena mereka dihambat oleh birokrasi, seperti harus mendapatkan persetujuan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, yang dapat butuh berhari-hari.

Mereka juga diperintahkan untuk tidak mengungkapkan informasi tentang penyakit baru kepada publik.

Hingga 11 Januari 2020, otoritas kesehatan Wuhan masih mengklaim hanya ada 41 kasus yang dikonfirmasi.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan