Virus Corona
Dampak Corona: Ratusan Monyet Berebut Makanan bak Anjing Liar
Dampak pandemi virus corona (Covid-19), di Thailand ratusan monyet turun ke jalan demi berebut pisang bak anjing liar
Penulis:
Bunga Pradipta Pertiwi
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona hingga Sabtu (14/3/2020) sore telah mewabah 146 negara.
Dampak virus corona ini tak hanya dirasakan oleh manusia, melainkan juga hewan salah satunya monyet.
Di Lopburi, Thailand, ratusan monyet turun ke jalanan.
Hewan itu saling menyerang satu sama lain hanya demi berebut sebuah pisang.
Ternyata kebiasaan para turis memberi makan pada monyet liar telah membuat hewan itu kecanduan.
Monyet itu bergantung pada para wisatawan untuk bertahan hidup.
Dikutip dari The Sun, ketergantungan ini membuat hewan itu menjadi lebih beringas.

Baca: Belum Berniat Lockdown Indonesia Terkait Penyebaran Virus Corona, Presiden Jokowi Puji Kepala Daerah
Baca: Antisipasi Virus Corona, Liga 1 & Liga 2 Dirumorkan Ditunda Dua Pekan
Bahkan terlihat juga monyet dalam jumlah besar yang melintasi jalan raya.
Aksi gerombolan monyet dalam berebut makanan itu membuat penduduk setempat merasa ketakutan.
Seorang penduduk setempat, Onlooker Sasaluk Rattanachai mengatakan jika monyet-monyet itu lebih mirip dengan anjing liar.
"Mereka menjadi gila hanya karena sepotong makanan.
"Aku belum pernah melihat mereka seagresif ini.
''Saya pikir monyet sangat, sangat lapar," papar Rattanachai dilansir The Sun.

Baca: Kawanan Monyet Rusak Tanaman dan Ganggu Hewan Ternak Petani di Lhokseumawe
Baca: Kawanan Monyet Liar Serbu Lahan Pertanian di Boyolali, Warga Kewalahan hingga Polisi Turun Tangan
Rattanachai juga membenarkan jika selama ini banyak wisatawan yang selalu memberi makan monyet.
Namun akibat pandemi virus corona membuat mamalia ini harus mencari makan sendiri.
"Biasanya ada banyak turis di sini untuk memberi makan monyet-monyet tetapi sekarang tidak banyak, karena virus corona,'' lanjut Rattanachai.
Seperti diketahui Lopburi merupakan rumah bagi ribuan monyet liar yang berkeliaran di jalan-jalan dan bangunan.
Banyak monyet yang tinggal di halaman kuil-kuil Buddha kuno di distrik itu.

Baca: Update Virus Corona 14 Maret 2020: Total 71.998 Pasien Sembuh, 5399 Meninggal dari 141.477 Kasus
Diberitakan coronavirus.thebaselab.com, hingga Sabtu (14/3/2020) sore jumlah pasien corona di Thailand sebanyak 75 jiwa.
Sebanyak 39 orang masih dalam penanganan medis, 1 orang meninggal dan 35 sisanya dinyatakan sembuh.
Tourism Authority of Thailand (TAT) mengumumkan per Jumat, (13/3/2020) Kementerian Dalam Negeri Thailand memiliki kebijakan baru sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus corona.
Melansir TATnews via Kompas.com, Kemendagri Thailand akan menangguhkan sementara pemberian visa on arrival dari 18 negara.
Sementara penangguhan pembebasan visa turis hanya akan diberlakukan pada tiga negara.
Adapun 18 negara yang terdampak penangguhan sementara pemberian visa on arrival, yakni Bulgaria, Bhutan, China (termasuk Taiwan), Siprus, Etiopia, Fiji, Georgia, India, Kazakhstan, dan Malta.
Selanjutnya ada Meksiko, Nauru, Papua Nugini, Romania, Federasi Rusia, Arab Saudi, Uzbekistan, dan Vanuatu.
Sebelumnya, warga negara tersebut bisa mengajukan permohonan visa on arrival saat tiba di Thailand untuk periode waktu tidak lebih dari 15 hari.
Kemudian untuk penangguhan sementara pembebasan visa turis, tiga negara tersebut adalah Italia, Korea Selatan dan Hong Kong.
Sementara itu, seluruh visa yang terdapat pada paspor atau berkas perjalanan yang dikeluarkan oleh Kedutaan dan Konsulat Kerajaan Thailand sebelum adanya penangguhan sementara tetap berlaku.
Penangguhan sementara akan berlangsung hingga 30 September 2020.
(Tribunnews.com/Bunga)(Kompas.com/Nabilla Ramadhian)