Selasa, 26 Agustus 2025

Angkatan Udara AS Berniat Beli Drone yang Sama Persis dengan Shahed-136 Iran, Perlombaan Dimulai

Militer AS berniat membeli drone replika Shahed-136 Iran untuk keperluan pengembangan dan pengujian.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
National Police of Ukraine/npu.gov.ua
DRONE SHAHED-136 - Foto yang dirilis National Police of Ukraine, menampilkan drone Rusia Geranium (Shahed), yang jatuh di wilayah Vinnytsia, Ukraina pada Maret 2024. Militer AS berniat membeli drone replika Shahed-136 Iran untuk keperluan pengembangan dan pengujian. 

TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) berencana membeli replika identik drone Shahed-136 buatan Iran.

Langkah ini bertujuan untuk mempelajari, mengembangkan, dan menguji sistem pertahanan terhadap teknologi drone rancangan Iran tersebut.

Mengutip defenseone.com, Angkatan Udara AS ingin membeli 16 unit drone replika Shahed-136, dengan opsi pembelian tambahan 20 unit di kemudian hari.

Selain itu, AS juga tengah mengembangkan program anti-drone generasi berikutnya.

“Untuk mendukung pengembangan senjata dan integrasi sistem persenjataan ini, pemerintah AS mensyaratkan agar sistem target udara tak berawak Kelas 3 merupakan salinan 1:1 — mencakup bentuk, kesesuaian, dan fungsi — dari drone bunuh diri Shahed-136 yang direkayasa ulang,” demikian bunyi permintaan Angkatan Udara AS di sam.gov pada 19 Agustus 2025.

SAM.gov atau System for Award Management adalah situs resmi pemerintah Amerika Serikat yang digunakan untuk mengelola informasi entitas bisnis yang ingin bekerja sama dengan pemerintah federal.

USAF menegaskan bahwa perusahaan mana pun yang sanggup membuat drone tersebut harus menghasilkan “replika persis” dari Shahed-136 Iran, dengan profil, bentuk, dan kapasitas muatan yang sama.

Drone itu juga harus mampu terbang sejauh minimal 80 kilometer, sesuai permintaan tersebut.

SHAHED-136 - Foto menunjukkan tampilan depan drone Shahed-136 di pameran prestasi Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam di taman Museum Revolusi Islam dan Pertahanan Suci di Qom pada 13-26 Maret 2023.
SHAHED-136 - Foto menunjukkan tampilan depan drone Shahed-136 di pameran prestasi Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam di taman Museum Revolusi Islam dan Pertahanan Suci di Qom pada 13-26 Maret 2023. (Tasnim News Agency)

Meskipun jarak ini jauh lebih pendek dibandingkan jangkauan Shahed-136 asli yang mencapai lebih dari 1.000 kilometer, Angkatan Udara AS menilai jarak tersebut sudah cukup untuk keperluan pengujian.

Shahed-136 sendiri merupakan drone rancangan Iran yang kemudian dimodifikasi dan diproduksi massal di bawah lisensi Rusia.

Drone ini juga digunakan pasukan Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Harganya diperkirakan hanya USD 30.000–40.000 (sekitar Rp 487 juta - 650 juta) per unit, jauh lebih murah dibandingkan biaya rudal AS dan Eropa yang biasa digunakan untuk menembak jatuhnya.

Baca juga: Rusia Modifikasi Drone Iran, Shahed Kini Bertenaga Jet, Kecepatan 800 Km/Jam, Ukraina Kelimpungan

Ketimpangan biaya inilah, ditambah menipisnya stok rudal pencegat, yang membuat Ukraina dan sekutunya mencari alternatif pertahanan yang lebih ekonomis.

Meskipun Angkatan Udara AS memberikan sejumlah panduan teknis, pemerintah federal menegaskan tidak akan menyediakan data teknis lengkap.

Artinya, perusahaan pembuat drone harus mampu merancang dan mengembangkan replikanya sendiri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan