Virus Corona
VIRAL Siswa di Inggris Jual Hand Sanitizer Rp 9 Ribu per Pompa, Langsung Dipulangkan Pihak Sekolah
Viral seorang siswa di Inggris jual hand sanitizer Rp 9 ribu per pompa di tengah corona. Langsung dipulangkan pihak sekolah.
Penulis:
Miftah Salis
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM- Viral seorang siswa di Inggris jual hand sanitizer Rp 9 ribu per pompa.
Produk tersebut dijual kepada teman-teman si anak.
Pihak sekolah yang mengetahui langsung memulangkan anak tersebut.
Sebuah unggahan seorang ibu menjadi viral di media sosial Facebook.
Dalam unggahan tersebut, si ibu menceritakan kelakukan anaknya di tengah pendemi virus corona.
Seorang ibu di Leeds, Inggris bernama Jenny Tompskins menceritakan bagaimana kelakukan anak laki-lakinya melalui akun Facebook pribadinya pada Rabu (11/3/2020) lalu.
Jenny mengunggah sebuah foto tampak seorang anak yang mengenakan jaket dari belakang.
Anak laki-laki tersebut adalah putra Jenny yang membuatnya geleng-geleng kepala.
Foto tersebut diambil Jennny Tompkins saat si anak baru masuk sekolah.
Baca: 40 Negara yang Terapkan Pembatasan Perjalanan karena Virus Corona
Baca: 192 Perjalanan Shinkansen Jepang Ditangguhkan Gara-gara Dampak Virus Corona
Baca: Kota Surakarta Umumkan KLB Corona, SD - SMP Libur 14 Hari & Dianjurkan Bersih-bersih Sekolah
Jenny lalu bercerita bahwa anak laki-lakinya tersebut baru saja dipulangkan oleh pihak sekolah.
Tak disangka, siswa tersebut tertangkap menjual hand sanitizer sebesar 50p atau sekitar Rp 9 ribu rupiah per pompa.
Si anak menjual hand sanitizer itu kepada siswa lainnya di sekolah dengan tujuan untuk perlindungan diri terhadap virus corona yang kini tengah mewabah.
"Well the little turd has just been expelled from school for the day after been caught charging students 50p a squirt for hand sanitiser to protect themselfs from the bloody corona virus!!," tulis Jenny.
"Kotoran kecil baru saja dikeluarkan dari sekolah sehari setelah tertangkap memungut bayaran 50p per pompa hand sanitizer kepada siswa untuk melindungi diri mereka sendiri dari virus korona berdarah !!"
Jenny juga mengaku sulit untuk mendisiplinkan anak laki-lakinya itu.