Virus Corona
Presiden Uni Eropa: Eropa Akan Menutup Pintu Selama 30 Hari
Usulan ini disampaikan Ursula dalam rangka mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Eropa
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyarankan Uni Eropa untuk memberlakukan larangan bagi perjalanan tidak penting menuju benua biru selama 30 hari.
Usulan ini disampaikan Ursula dalam rangka mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Eropa.
Baca: Ashley Young Ingatkan Fans Inter Milan Agar Bersatu dan Tetap di Rumah Wapadai Virus Corona
Dilansir Tribun dari Novinite.com, Rabu (18/3/2020), Ursula menegaskan bahwa Eropa harus segera menutup perbatasannya pada perjalanan yang tidak penting.
Eropa sedang melawan penyebaran wabah virus corona.
"Semakin sedikit perjalanan, semakin banyak kita dapat mengandung virus," kata Ursula dalam sebuah video konferensi antara para pemimpin G-7.
"Saya mengusulkan kepada para kepala negara dan pemerintah untuk melakukan pembatasan sementara pada perjalanan tidak penting ke Uni Eropa," katanya lagi.
Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa, Ursula mengatakan bahwa perjalanan tidak penting ke Eropa harus segera dikurangi. Agar penyebaran virus corona lebih lanjut tidak terjadi di benua biru.
Pembatasan tersebut berlaku baik bagi orang yang ingin masuk maupun meninggalkan Uni Eropa.
Membatasi perjalanan tidak penting ke benua biru, lanjut Ursula, dapat mengurangi potensi penularan virus corona.
"Agar tidak lagi menimbulkan ketegangan pada sistem perawatan kesehatan kita," katanya.
Namun demikian, Ursula mengatakan penduduk jangka panjang Uni Eropa atau anggota keluarga warga Eropa, ditambah diplomat, dokter, dan profesional kesehatan, dapat dibebaskan dari larangan tersebut.
Pekerja transportasi juga dapat dibebaskan dari larangan untuk membantu menjaga pergerakan barang.
Kasus virus corona di seluruh penjuru dunia terus bertambah.
Eropa baru-baru ini menjadi epicenter pandemi jenis baru tersebut.
Dilansir Tribun dari hr.n1info.com, Selasa (17/3/2020), jumlah kematian global karena Corona terbaru berada di angka 6.610 kasus.
Menurut rilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daftar korban tewas di Cina karena virus corona sebanyak 3.218 kasus.
Sementara di luar Cina, jumlah kematian karena virus corona mencapai 3.392 kasus atau 174 lebih banyak dibandingkan dengan negara asal pandemi tersebut berkembang.
Per Selasa, jumlah kasus virus corona di Spanyol pun terus bertambah.
Angka kasus virus corona di negara yang terkenal dengan Adu Banteng tersebut mencapai 11, 178 kasus.
Baca: Menteri Basuki Hadimuljono Dinyatakan Negatif Virus Corona
Total kematian karena virus corona di Spanyol mencapai 491 kasus.
Di Prancis, status lockdown sudah diberlakukan hari ini. Penyebabnya yakni jumlah kasus virus corona yang terus bertambah.