Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Korea Utara Klaim Nol Kasus Covid-19, Ahli: Tidak Mungkin

Korea Utara mengklaim negaranya nol kasus infeksi virus corona. Para ahli sebut mustahil dan khawatir dengan kebenaran yang mengerikan.

KCNA via Yonhap dan EPA
Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa merilis foto-foto pemimpin negara itu, Kim Jong Un menonton latihan oleh sub-unit artileri jarak jauh militer 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara keukeuh mengklaim negaranya nol kasus infeksi virus corona.

Para ahli mengatakan, hal itu mustahil.

Mereka malah mengaku khawatir dengan kebenaran yang mengerikan.

Melansir Express.co.uk, klaim nol kasus infeksi itu sangat bertolak belakang negara jirannya, Korea Selatan.

Diketahui, Korea Selatan memiliki lebih dari 8.500 kasus Covid-19.

Belum lagi China dengan angka kasus lebih 80.000 kasus.

Menurut para ahli, klaim Korea Utara sangat mustahil karena jumlah perdagangan lintas batas antara Korea Utara dan China.

"Tidak mungkin Korea Utara tidak memiliki satu kasus virus corona," kata mantan analis CIA di Korea Utara, Jung H Pak yang sekarang bekerja untuk Brookings Institute di AS.

Baca: Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas Diduga karena Virus Corona, Mayat-Mayat Tidak Dikremasi

Baca: Korea Utara Klaim 0 Kasus Virus Corona di Negaranya, Media Korea Selatan Justru Ungkap Hal Berbeda

Baca: Korea Utara Luncurkan Tiga Proyektil meski Dapat Kecaman dari Negara-negara Eropa

Lebih jauh, Pyongyang, ibu kota Korea Utara bersikeras telah mengambil langkah untuk menutup perbatasannya.

Pihak berwenang juga telah mengurangi perdagangan dengan China serta menempatkan pembatasan pada diplomat asing dan staf internasional yang berbasis di China.

Pembatasan perbatasan mulai berlaku setelah konfirmasi resmi wabah pada Januari 2020.

Dengan demikian, tampaknya, sangat mungkin beberapa kasus infeksi menyebar ke Korea Utara.

Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa merilis foto-foto pemimpin negara itu, Kim Jong Un menonton latihan oleh sub-unit artileri jarak jauh militer
Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa merilis foto-foto pemimpin negara itu, Kim Jong Un menonton latihan oleh sub-unit artileri jarak jauh militer (KCNA via Yonhap dan EPA)

Latihan Militer di Korea Utara Berkurang

Komandan Pasukan As Korea Jenderal Robert Abrams mengatakan, kegiatan militer di Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir berkurang.

Menurut dia, hal ini sebagai bukti dampak pandemi global corona.

Jenderal Abrams yakin kasus infeksi virus corona sedang terjadi.

"Korea Utara adalah negara tertutup, jadi kami tidak bisa mengatakan dengan tegas, mereka memiliki kasus," kata Jenderal Abrams kepada wartawan, Jumat (13/3/2020) lalu. 

"Namun kami cukup yakin mereka memilikinya," terangnya.

Lebih jauh, Jenderal Abrams mengatakan, angkatan bersenjata Korea Utara juga telah dikarantina selama sekitar 30 hari.

Baru belakangan ini mereka memulai pelatihan rutin lagi.

"Sebagai contoh, mereka tidak menerbangkan pesawat selama 24 hari," terang Jenderal Abrams.

Baca: Korea Utara kembali Meluncurkan Proyektil di Tahun 2020, Korea Selatan dan Jepang Terus Mengawasi

Baca: Takut Virus Corona, Korea Utara Akan Tembak Mati Warga China yang Dekati Perbatasan Kedua Negara

Baca: Korea Utara Diam-diam Minta Alat Tes Virus Corona ke Rusia & Awasi 7000 Warganya Suspect Covid-19

Kementerian Unifikasi Korea Selatan Buka Suara

Terkait hal ini Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengklaim bulan lalu, Pyongyang melaporkan kepada Wolrd Health Organization (WHO) telah menguji 141 kasus yang diduga virus corona.

Dari 141 kasus itu, semuanya dinyatakan negatif terinfeksi virus corona.

Media Korea Selatan mengutip narasumber anonim mengatakan, klaim nol kasus di Korea Utara tidak benar.

Sebenarnya ada korban jiwa di Korea Utara.

Bulan lalu jurnalis Roy Calley dalam bukunya Look With Your Eyes and Tell The World, menyuarakan keraguannya tentang klaim Korea Utara.

"Jika Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk wisatawan, maka Anda dapat menjamin ada masalah dengan virus," kata Roy Calley kepada Express.co.uk.

"Mereka masih putus asa untuk mengizinkan orang masuk," tambah Roy Calley.

"China adalah sekutu terdekatnya, jadi ini bukan keputusan yang bisa dianggap enteng," terang Roy Calley.

Baca: Hilang di Tengah Wabah Corona dan Isu Penembakan Pejabat Korea Utara, Kim Jong Un Akhirnya Muncul

Baca: Sebelum Eksekusi Mati, Kabarnya Pejabat Korea Utara yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Itu Diseret

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Korea Utara Siap Tembak Mati Pasien Terjangkit Jika Menyalahi Aturan

Menghadapi Virus Corona

Roy Calley menambahkan kekhawatiran dampak wabah yang akan meluas.

"Perasaan saya mengatakan itu tidak akan bisa," terang Roy Calley.

"Saya tidak pernah dibawa ke rumah sakit pada kunjungan saya," tuturnya.

Dia memperkirakan Korea Utara akan berjuang untuk menahan wabah tersebut.

"Mereka hampir pasti akan mencari bantuan dari luar, tetapi tidak ada yang akan menghasilkan perubahan sikap atau perubahan rezim," tambah Roy Calley.

Diketahui, 38 situs web Utara yang memantau kegiatan Korea Utara juga mengatakan, negara itu tidak siap untuk menghadapi wabah.

Sebuah blog yang ditulis oleh Esther S Im dan Andray Abrahamian juga buka suara.

"Wabah dapat menghancurkan mengingat buruknya kondisi sektor kesehatan publik Korea Utara dan kerja sama internasional yang cepat akan diperlukan untuk penahanan dan perawatan jika itu terjadi sebagai bagian dari manajemen kesehatan global," tulisnya.

“Korea Utara juga harus secara aktif memfasilitasi kerja sama jangka pendek dengan mengembalikan akses bagi agen-agen bantuan yang relevan dan mencabut pembatasan bagi pekerja bantuan untuk kembali dan melakukan perjalanan di dalam negeri.

“Korea Utara muncul dari SARS dan Ebola (jelas) tanpa kasus. Kami tidak dapat mengandalkan hasil yang sama untuk COVID-19. "

Lebih jauh, Express.co.uk telah menghubungi WHO untuk meminta mereka mengomentari klaim Korea Utara.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan