Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Sejumlah Rutan di AS Bebaskan Ratusan Napi untuk Cegah Penyebaran Corona

Pendukung reformasi penjara mengatakan mereka yang berada di penjara berisiko lebih tinggi untuk terkena dan menularkan kembali Covid-19.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com
Ilustrasi penjara 

Beberapa negara bagian, dari New York ke California, sekarang melarang masyarakat mengunjungi penjara.

Larangan kunjungan serupa menyebabkan kerusuhan penjara yang mematikan di Italia minggu lalu.

Badan-badan federal akan menunda sebagian besar penangkapan dan deportasi selama krisis virus corona.

Apa bahaya bagi tahanan?

Para pegiat reformasi penjara mengatakan para tahanan menghadapi risiko yang unik, karena kurangnya kebersihan di sel dan lorong yang penuh sesak.

Orang yang diborgol tidak dapat menutup mulut ketika batuk atau bersin, wastafel sering kekurangan sabun, dan pembersih tangan dianggap barang selundupan karena kandungan alkoholnya.

Iran telah membebaskan 85.000 orang, termasuk tahanan politik, dalam upaya memerangi pandemi.

AS adalah negara yang paling banyak melakukan pemenjaraan terhadap warganya, dengan sekitar 2,3 juta orang berada di balik jeruji penjara federal, negara bagian, dan lokal.

Beberapa narapidana terkenal telah meminta pembebasan lebih awal atas ketakutan terkena virus corona.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved