Senin, 1 September 2025

PM Jepang Kecewa Ada yang Menentang Pengiriman Kapal SDF ke Timur Tengah

PM Jepang Shinzo Abe menyatakan kekecewaannya terhadap papan yang menuliskan Menentang Pengiriman Kapal Penghancur Takanami ke Timur Tengah.

Editor: Dewi Agustina
Foto Jiji
Para siswa Akademi Pertahanan Jepang bersorak ria melemparkan topinya ke atas setelah dinyatakan lulus, Minggu (22/3/2020). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan kekecewaannya terhadap plang (papan) yang menuliskan Menentang Pengiriman Kapal Penghancur Takanami ke Timur Tengah saat peluncuran kapal tersebut beberapa waktu lalu.

Pernyataan ini disampaikan Shinzo Abe dalam upacara pelantikan kelulusan murid Akademi Pertahanan Jepang, Minggu (22/3/2020).

"Kegiatan pengumpulan informasi SDF (badan beladiri Jepang) di Timur Tengah sangatlah baik. Namun sayangnya pada kesempatan peluncuran kapal perusak Takanami menuju Timur Tengah ada plakat yang menyatakan bahwa itu adalah pelanggaran UUD Jepang," kata PM Shinzo Abe.

Baca: Doa Ganindra Bimo untuk Kesembuhan Andrea Dian Sang Istri yang Terinfeksi Covid-19

Baca: Ceritakan Kondisi saat Diisolasi, Artis Andrea Dian Minta agar Tenaga Medis Lebih Diperhatikan

Menurut Shinzo Abe, Jepang harus menciptakan lingkungan di mana anggota SDF dapat melakukan tugas mereka dengan rasa aman dan nyaman di saat misinya.

"Oleh karena itu kita perlu segera mengubah Pasal 9 UUD tersebut guna keamanan dan kenyamanan bekerja para anggota SDF," tambahnya.

PM Abe tidak menyinggung masalah nuklir dan rudal Korea Utara.

PM Jepang Shinzo Abe saat rapat koalisi darurat Selasa (10/3/2020) di kantor PM Jepang
PM Jepang Shinzo Abe saat rapat koalisi darurat Selasa (10/3/2020) di kantor PM Jepang (NHK)

Pada upacara kelulusan di Akademi Pertahanan Nasional di Kota Yokosuka, Prefektur Kanagawa, para keluarga murid tidak hadir untuk mencegah penyebaran coronavirus baru, dan perdana menteri meminta maaf.

"Kami sangat menyesal bahwa ini telah terjadi dan semoga tidak ada lagi hal serupa di masa depan," paparnya.

Mengenai kegiatan pencegahan epidemi SDF di kapal pesiar "Diamond Princess", PM Shinzo Abe merasa bangga kepada para anggota SDF yang membantu.

Baca: Ceritakan Kondisi saat Diisolasi, Artis Andrea Dian Minta agar Tenaga Medis Lebih Diperhatikan

Baca: Tunggu Lampu Hijau dari Menlu, Polri Siap Menempatkan Atase Kepolisian di KBRI Tokyo Jepang

"Pujian dan penghargaan tinggi kepada para anggota SDF selama pembangunan rute pasokan dan pengumpulan sampel dari desinfeksi kepada kapal Diamond Princess, syukurlah tak ada yang terinfeksi. Sebuah misi yang sempurna," kata PM Shinzo Abe.

Berdasarkan 60 tahun sejak revisi Perjanjian Keamanan Jepang-AS, "Aliansi Jepang-AS adalah landasan diplomasi dan keamanan, Jepang akan memperluas peran yang dapat dimainkan dalam memperkuat Jepang.

Tidak termasuk 20 siswa asing, lulusan tahun ini adalah 417 (termasuk 58 wanita) pada akademi tersebut.

Ada 35 pengunduran diri, 14 lebih sedikit dari tahun lalu.

PM Jepang Shinzo Abe saat mau memulai rapat daruratnya siang ini (18/3/2020)
PM Jepang Shinzo Abe saat mau memulai rapat daruratnya siang ini (18/3/2020) (Tribunnews.com/ Richard Susilo)

Lulusan duduk dengan interval satu orang, dan empat siswa dari klub musik menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu-lagu siswa.

Hanya 18 perwakilan diberikan ijazah, dan upacara berlangsung sekitar dua jam.

Seusai upacara "prosesi melempar topi" dilakukan seperti biasa.

Upacara disiarkan langsung di internet untuk keluarga yang tidak bisa hadir.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan