Amerika dan China Berdebat Soal Asal Mula Covid-19
Perdebatan antara Amerika Serikat dan China mengenai covid-19 semakin meningkat pada Senin (23/3/2020).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Perdebatan antara Amerika Serikat dan China mengenai covid-19 semakin meningkat pada Senin (23/3/2020).
Perang kata-kata itu meningkat setelah pihak kedutaan besar China di Perancis menyebut wabah sebenarnya dimulai dari Amerika Serikat.
Sebelumnya, Pesiden Donald Trump dan pejabat Amerika lainnya berulang kali menggambarkan covid-19 sebagai 'Virus China'.
Pernyataan itu membuat Beijing marah dan memicu tuduhan-tuduhan tentang asal-usul penularan Covid-19.
"Berapa banyak kasus covid-19 di antara 20.000 kasus akibat flu dimulai (di AS) pada September tahun lalu?," kata kedutaan China di Paris bertanya dalam serangkaian pesan Twitter yang dilansir Al Jazeera.
Baca: Kasus Infeksi Covid-19 di Perancis Dekati Angka 20.000
Baca: 31 Orang Tertular Virus Corona setelah Menghadiri Pesta Pernikahan, Termasuk Ibu yang Tengah Hamil

"Apakah Amerika Serikat tidak mencoba menularkan pneumonia lewat virus corona baru sebagai flu?," tambahnya.
Lebih jauh. kedutaan tidak menunjukkan bukti ilmiah atas klaimnya.
Kedutaan besar China di Prancis lalu menggambarkan penutupan pusat penelitian senjata biokimia di Amerika.
"Penutupan yang mengejutkan pada Juli lalu (2019) atas pusat penelitian senjata biokimia Amerika, terbesar di pangkalan Fort Detrick di Maryland," kata kedutaan.
"Setelah penutupan, serangkaian pneumonia atau kasus serupa muncul di Amerika Serikat," ungkap kedutaan.
Khamenei Klaim Covid-19 Buatan Manusia
Secara terpisah, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengklaim pada Minggu (22/3/2020) bahwa covid-19 bisa jadi buatan manusia oleh pemerintah AS.
"Virus secara khusus dibangun untuk Iran menggunakan data genetik Iran, yang mereka peroleh melalui berbagai cara", katanya.
Menyebut Covid-19 sebagai "virus Wuhan", Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Senin mengatakan "buatan palsu Khamenei".
Baca: ODP Covid-19 di Kalbar Melonjak Menjadi 1.829 Orang, Pasien Positif Dua Orang
Baca: Suriah yang Dilanda Perang Saudara Kini Bersiap Lockdown Hadapi Covid-19

"Dia bekerja tanpa lelah untuk menyusun teori konspirasi dan memprioritaskan ideologi atas rakyat Iran," kata Pompeo tentang pemimpin tertinggi.
Trump dan Pompeo telah membuat marah Beijing dengan berulang kali merujuk pada "virus Cina" ketika membahas wabah COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di Cina.
Awal bulan ini, juru bicara Kmenterian Luar Negeri di Beijing, Zhao Lijian, menyarankan dalam sebuah tweet bahwa militer AS membawa virus ke Wuhan.
Sebagai tanggapan, AS memanggil duta besar China.
Pihak AS menuduh China "menyebarkan teori konspirasi" dan "berusaha untuk menangkis kritik karena perannya dalam memulai pandemi global dan tidak memberi tahu dunia.
Baca: Gejala dan Ciri Corona, Kehilangan Indra Perasa & Penciuman Bisa Jadi Tanda Ada Covid-19 di Tubuh
Baca: Syuting saat Wabah Covid-19, Ria Ricis Disemprot Tetangga dan Didiet Maulana: Pikirkan Nyawa Orang !
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)