Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

India Lockdown untuk Hambat Sebaran Corona, PM Narendra Modi Minta Maaf

Perdana Menteri India, Narendra Modi meminta maaf kepada rakyatnya atas lockdown yang diberlakukan selama 21 hari.

AFP/BHUVAN BAGGA
Pekerja migran India bersama keluarganya berbaris di terminal bus Anand Vihar untuk pulang ke desanya saat pemerintah memberlakukan lockdown, sebagai tindakan pencegahan atas penyebaran virus corona baru Covid-19 di New Delhi, Sabtu (28/3/2020). Pada 28 Maret 2020 puluhan ribu pekerja migran India beserta keluarganya 28 berjuang memasuki bus yang dikelola negara bagian terpadat di India, untuk membawa mereka ke kampung halaman mereka di tengah pandemi virus corona. AFP/BHUVAN BAGGA 

Dalam sebuah opini yang dipublikasikan pada hari Minggu, Abhijit Banerjee dan Esther Duflo - dua dari tiga pemenang Hadiah Nobel bidang Ekonomi pada tahun 2019 - mengatakan bahwa semakin banyak bantuan untuk kaum miskin diperlukan.

Baca: Terkait Wacana Lockdown Jabodetabek, Pemerintah Bakal Gelar Rapat Hari Ini, Begini Skemanya

Baca: Daftar Wilayah di Indonesia yang Terapkan Lokal Lockdown Demi Menghentikan Penyebaran Covid-19

"Tanpa itu, krisis permintaan akan menjadi bola salju ekonomi, dan orang-orang tidak punya pilihan selain menentang pesanan," tulis mereka di Indian Express.

Lockdown di India ini diperkirakan akan memperburuk kesengsaraan ekonomi negara tersebut pada saat pertumbuhan sudah merosot ke laju paling lambat dalam enam tahun.

Lockdown di India Tinggalkan Angka Kelaparan Terbesar

Pekerja migran India bersama keluarganya berbaris di terminal bus Anand Vihar untuk pulang ke desanya saat pemerintah memberlakukan lockdown, sebagai tindakan pencegahan atas penyebaran virus corona baru Covid-19 di New Delhi, Sabtu (28/3/2020). Pada 28 Maret 2020 puluhan ribu pekerja migran India beserta keluarganya 28 berjuang memasuki bus yang dikelola negara bagian terpadat di India, untuk membawa mereka ke kampung halaman mereka di tengah pandemi virus corona. AFP/BHUVAN BAGGA
Pekerja migran India bersama keluarganya berbaris di terminal bus Anand Vihar untuk pulang ke desanya saat pemerintah memberlakukan lockdown, sebagai tindakan pencegahan atas penyebaran virus corona baru Covid-19 di New Delhi, Sabtu (28/3/2020). Pada 28 Maret 2020 puluhan ribu pekerja migran India beserta keluarganya 28 berjuang memasuki bus yang dikelola negara bagian terpadat di India, untuk membawa mereka ke kampung halaman mereka di tengah pandemi virus corona. AFP/BHUVAN BAGGA (AFP/BHUVAN BAGGA)

Dalam salah satu migrasi terbesar dalam sejarah modern India, ratusan ribu buruh migran telah memulai perjalanan panjang dengan berjalan kaki untuk pulang ke rumah karena lockdown yang telah diberlakukan di India.

Dengan bisnis-bisnis tutup di kota-kota seluruh India, sejumlah besar migran - banyak dari mereka tinggal dan makan di tempat mereka bekerja - tiba-tiba tanpa makanan dan tempat berlindung.

Sejauh ini, lebih dari selusin pekerja migran telah kehilangan nyawa mereka di berbagai bagian negara ketika mereka mencoba untuk kembali ke rumah mereka.

Baca: Tekan Penyebaran Covid-19, Bukan Lockdown yang Dipilih Tapi Karantina Wilayah, Apa Bedanya?

Baca: Pemerintah Pilih Karantina Wilayah Bukan Lockdown, Apa Perbedaannya?

Dikutip dari The New York Times, ribuan migran di Delhi, mengemas barang-barang mereka untuk berjalan menuju perbatasan Delhi, namun banyak yang dipukul mundur oleh polisi setempat.

"Kamu takut penyakitnya, hidup di jalanan. Tetapi saya lebih takut kelaparan, bukan korona," kata Papu (32) yang datang ke Delhi tiga minggu lalu untuk bekerja.

Saat ini, Papu sedang mencoba untuk kembali ke rumahnya di Saharanpur di negara bagian Uttar Pradesh.

Buruh migran telah memprotes penutupan di seluruh India.

Pada Sabtu (28/3/2020) kemarin, ribuan orang keluar ke jalan-jalan di negara bagian selatan Kerala, mengatakan bahwa mereka belum makan berhari-hari.

Pihak berwenang mendesak mereka untuk membubarkan diri demi keselamatan mereka sendiri, tetapi mereka mengabaikan perintah itu.

Baca: Daerah di Jabar yang Sudah Lakukan Local Lockdown Karena Covid-19

Baca: Lockdown di Jakarta Tunggu Aba-aba Pemerintah Pusat

Hingga Minggu pagi, hanya satu dari 36 pemerintah negara bagian dan teritorial India, Uttar Pradesh, yang telah mengatur untuk membawa pulang para migran, menugaskan sekitar 1.000 bus.

Para migran menunggu dalam antrean panjang di pinggiran Delhi untuk naik beberapa bus, dan sebagian besar dari mereka ditolak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan