Virus Corona
PM Jepang Tegaskan Tak Ada Lockdown, 'Hati-hati Berita Palsu'
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menegaskan bahwa tidak ada pemberlauan lockdown di Jepang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan kepada dewan pimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) bahwa kini mulai menyebar berita palsu yang memperkeruh suasana di tengah pandemi Covid-19 di Jepang.
PM Shinzo Abe menegaskan bahwa tidak ada pemberlauan lockdown di Jepang.
"Tampaknya ada desas-desus bahwa keadaan darurat diumumkan dan darurat militer dikeluarkan, tetapi tidak ada hal seperti itu sama sekali. Anda harus berhati-hati tentang tipuan dan berita palsu," kata PM Shinzo Abe, Selasa (31/3/2020) dalam jumpa pers.

PM Shinzo Abe menambahkan bahwa infeksi meledak di luar negeri, sehingga dia meminta masyarakat Jepang untuk tidak khawatir.
"Kita perlu mengambil inisiatif dalam mencegah infeksi. Saya ingin memobilisasi semua kebijakan, termasuk keuangan, perpajakan, keuangan, dan lain-lain. Dan menargetkan mereka yang membutuhkannya dan melakukan pembayaran tunai," kata PM Shinzo Abe.
Baca: Diajak Makan Bakso, Gadis Difabel Malah Dicabuli Guru di Hutan, Tunjukkan Keberanian Cari Keadilan
Baca: Suaranya Bergetar Sebut 283 Warga DKI Tewas akibat Corona, Anies Baswedan: Bulan Lalu Mereka Sehat
Korban virus corona hingga hari ini di Jepang mencapai angka 1.999 orang tidak termasuk 712 orang dari kapal pesiar Diamond Princess.
Jumlah meninggal dunia sebanyak 59 orang dan dari kapal Pesiar Diamond Princess 11 meninggal dunia.
Belakangan ini rumor santer di Jepang mulai besok 1 April akan dilakukan lockdown oleh Pemerintah Tokyo dan atau pemerintah pusat sehingga supermarket kemarin dipenuhi banyak orang memborong berbagai makanan kebutuhan sehari-hari.