Virus Corona
Mike Pompeo: AS Tinjau Kembali Sanksi Terhadap Iran untuk Bantu Perangi Virus Corona
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyampaikan kemungkinan bahwa pemerintahan Donald Trump dapat meninjau kembali sanki terhadap Iran (31/3/2020).
Dalam kesepakatan 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia, Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat, Teheran sepakat untuk membatasi program nuklirnya.
Selanjutnya, Iran meminta imbalan pencabutan sanksi yang telah melumpuhkan ekonominya.
Teheran juga telah lama menolak pernyataan yang menyebut mereka berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Iran Meminta IMF 5 Miliar Dolar AS
Bulan ini, Iran meminta IMF untuk membantunya memerangi pandemi virus coroa agar mencairkan dana darurat senilai lima miliar dolar AS.
Permintaan tersebut tercatat sebagai yang pertama kalinya bagi Teheran meminta bantuan dari pemberi pinjaman internasional.
Baca: IMF: Ekonomi Dunia Masuki Resesi Terburuk Dibanding Krisis Keuangan Global
Baca: Jelajah Makhunik, Desa Kurcaci Berusia 1.500 Tahun di Perbatasan Iran-Afghanistan

AS akan Mengevaluasi Sikapnya?
Ditanya apakah mungkin ada titik di mana AS akan mengevaluasi kembali sikapnya terkait pelonggaran sanksi terhadap Iran, Mike Pompeo memberikan jawaban diplomatis.
"Kami mengevaluasi semua kebijakan kami secara terus menerus," kata Pompeo.
"Jadi jawabanya adalah, apakah kami akan memikirkannya kembali? Tentu saja," tegas Pompeo.
Pertanyaan yang sama penah dilontarkan kepada Pompeo pada 20 Maret 2020 kemarin.
Pompeo saat itu hanya mengatakan sanksi AS tidak berlaku untuk barang-barang medis dan kemanusiaan.

Seruan untuk Mencabut Sanksi
Seorang ahli hak asasi manusia PBB menyerukan pada hari Selasa (31/3/2020) untuk mencabut sanksi internasional terhadap negara-negara mulai dari Iran hingga Korea Utara dan Venezuela.
Seruan tersebut untuk memastikan bahwa persediaan makanan mencapai populasi yang kelaparan selama pandemi corona.
Lebih jauh, Pompeo dikritik tajam karena sikap pemerintah terhadap sanksi Iran.
Pada bulan lalu, AS telah berulang kali memperketat sanksi terhadap Iran.
Terutama berusaha membuatnya lebih sulit untuk menjual minyak di luar negeri.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)