Rabu, 20 Agustus 2025

Virus Corona

Seorang Pria di Filipina Ditembak Mati setelah Serang Aparat dan Langgar Aturan Lockdown

Seorang pria di Filipina ditembak mati setelah melanggar aturan lockdown.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte 

Sebanyak 163 orang meninggal dunia.

Sedangkan 73 pasien berhasil pulih dari virus mematikan ini.

"Tanpa pembatasan, ini tidak akan berakhir," kata Duterte.

"Jadi, jika kamu tidak mau mengikuti, maka aku akan menghabisimu untuk melindungi nyawa orang tak bersalah yang tidak ingin mati."

Duterte Dianggap Batasi Kebebasan Pendapat

Amnesty International menyesalkan bahwa seorang penguasa seperti Duterte menggunakan pandemi corona untuk melumpuhkan kritik dan perbedaan pendapat.

"Ini adalah krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi Presiden Duterte fokus menyerang kebebasan berbicara dan berkumpul," kata Butch Olano, direktur Amnesty International di Filipina.

"Dia meremehkan permintaan negara untuk layanan yang lebih baik ketika prioritasnya adalah untuk memenuhi kewajiban pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan dan bantuan vital bagi semua orang tanpa diskriminasi," tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah Filipina sudah mulai mendistribusikan bantuan tunai kepada keluarga miskin dan pekerja yang terkena dampak penguncian.

Paket stimulus ini totalnya adalah 200 miliar peso ( 4 miliar Dolar) sekitar Rp 66 Triliun.

Namun banyak keluhan berdatangan terkait bantuan ini, seperti paket makanan yang terlambat.

Seperti pada Rabu silam, sebuah kerusuhan terjadi di pinggiran Manila.

Sekelompok penduduk di daerah kumuh berkumpul di luar rumah setelah mendengar ada distribusi bantuan.

Petugas keamanan desa dan polisi berusaha mendesak warga agar kembali ke rumah.

Namun mereka malah menolak anjuran itu.

Alhasil setidaknya 21 warga setempat ditangkap dan mendapatkan berbagai tuntutan pidana.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan