Virus Corona
Bisnis di Wuhan Mulai Berjalan, Perusahaan Besar Produksi Lagi, namun Usaha Kecil Khawatir
Pada Rabu (8/4/2020) ini Kota Wuhan, Provinsi Hubei resmi bebas dari penguncian atau lockdown.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
Sementara itu Yan yang bekerja sebagai staf penjualan di cabang General Electric mengaku takut mengundang karyawan masuk.
Dia masih takut dengan bayang-bayang penularan virus corona.
"Mereka akan menggertakkan gigi dan melanjutkannya," kata Yan.
"Lagipula ini adalah perusahaan yang besar," sambungnya.
Februari silam, Yan menghabiskan 15 hari berjuang sembuh dari Covid-19 di Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan.
Baca: China Akhiri Masa Karantina, 55 Ribu Orang Tinggalkan Kota Wuhan
Baca: Warga Wuhan Rayakan Kebebasannya Setelah 76 Hari Lockdown
Sebelumnya, dia menimbun banyak makanan di apartemennya setelah pandemi merebak di sana.
Namun setelah dia pulang dari rumah sakit, semua stok makanannya malah berubah lebih buruk.
Setelah itu dia mengambil cuti sakit dan bekerja dengan tetap beristirahat di rumah.
Dia tidak bisa menemui orang tuanya selama dua bulan, meskipun sebenarnya hanya berjarak satu kompleks apartemen di sebelahnya.
Pengalaman itu membuat Yan sadar, kesehatan dan keluarga lebih penting dan menjadi prioritas nomor satu.
Kemudian yang kedua adalah pekerjaan, karier, dan kesuksesan.

Sejatinya, Yan sudah seringkali ingin menyesuaikan kehidupannya seperti itu.
"Tapi aku tidak pernah benar-benar melakukannya," ujarnya.
Kendati demikian, musibah wabah corona yang besar ini membuatnya bisa melihat kembali Kota Wuhan yang berbeda.
Kini rumput terlihat lebih hijau dan pohon-pohon tumbuh subur.
Bahkan ada lebih banyak burung yang berkeliaran di sekitar apartemennya.
"Sebelum wabah ini, Wuhan adalah kota dengan banyak vitalitas," kata Yan.
"Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen sudah matang secara ekonomi. Tapi, Wuhan baru saja memulai," tandasnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)