Virus Corona
Warga Wuhan Rayakan Kebebasannya Setelah 76 Hari Lockdown
Warga Wuhan merayakan kebebasannya setelah menjalani 76 hari lockdown yang panjang.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Kota harus menegakkan pencegahan sembari menjaga keamanan dan ketertiban, serta jaminan stabilitas," kata Wang.
Wang menambahkan, misinya satu, yakni untuk memastikan epidemi tidak muncul kembali.
Sementara itu, dalam sebuah tajuk rencana, unggulan Partai Komunis, pemilik surat kabar People's Daily, memperingatkan agar warga Wuhan tidak terlalu cepat merayakan kebebasan.
"Hari ini telah lama dinantikan orang-orang, dan itu membuat bersemangat. Namun, hari ini tidak menandai kemenangan akhir," tulisnya dalam People's Daily.
"Pada saat ini, kita masih perlu mengingatkan diri. Wuhan sekarang memang sudah bebas dari pemblokiran, kita bisa senang karena itu, tetapi kita tidak boleh santai," tambahnya.

Untuk mengantisipasi itu, tim SWAT telah berpatroli di luar stasiun kereta api kota Hankou dengan mengenakan pakaian hazmat putih.
Para penjaga mengawasi keamanan di setiap pintu masuk.
Tiket kereta api dari Wuhan ke kota-kota di seluruh China mulai diiklankan kembali di papan iklan elektronik.
Perekonomian pun mencoba bangkit.
Pabrik-pabrik besar telah memulai kembali produksi.
Namun, usaha kecil dan menengah masih tertatih-tatih, karena kurangnya pekerja maupun permintaan.
Menurut keterangan pemerintah kota, langkah-langkah sedang dilakukan untuk menghidupkan kembali perekonomian, termasuk 'membayar' 20 miliar yuan (hampir Rp 46 triliun) pinjaman.
Merunut Kembali 76 Hari Lockdown
China memberlakukan lockdown, dari dan ke Wuhan, mulai 23 Januari 2020.
Pengumuman pemblokiran disiarkan pada tengah malam.