Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemerintah Jepang Ungkap Data Arus Perpindahan Orang

Tiap ponsel warga yang ada di Jepang terdeteksi pemerintah, sehingga bisa mengetahui setiap orang ada di mana dan bergerak ke mana.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kantor PM Jepang di Nagatacho Tokyo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk menekan penyebaran virus corona, pemerintah Jepang telah memulai upaya untuk memposting data yang mengindikasikan perubahan arus pergerakan orang di situs webnya berdasarkan informasi lokasi di ponsel tiap warga.

"Kami bertujuan untuk bekerja sama lebih lanjut dengan masyarakat guna mengurangi penyebaran infeksi hingga 80 persen," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (11/4/2020).

Untuk membatasi penyebaran virus corona dan mempercepat konvergensi, pemerintah menyerukan pengurangan setidaknya 70 persen, dan sebanyak mungkin, 80 persen peluang kontak orang ke orang.

Dalam keadaan ini, pemerintah mulai memposting data tentang perubahan arus pergerakan orang di daerah perkotaan di situs web Sekretariat Kabinet dengan judul "Pengendalian Penyakit Menular Koronavirus Baru", berdasarkan informasi lokasi pada ponsel.

Daerah karantina Bandara Haneda Jepang.
Daerah karantina Bandara Haneda Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Tiap ponsel warga yang ada di Jepang terdeteksi pemerintah, sehingga bisa mengetahui setiap orang ada di mana dan bergerak ke mana.

Bentuknya akan muncul dalam bentuk dot-dot merah bergerak membantuk arus perpindahan.

Jumlah orang yang banyak akan langsung dapat diketahui ada di daerah mana, sehingga dapat diantisipasi lebih lanjut agar segera menyebar jangan berkerumun seperti itu.

Dengan mengetahui pergerakan arus, pemerintah dapat mengantisipasi dengan berbagai upaya agar terjauhkan dari kerumunan di kemudian hari.

Baca: Cerita Kapten Atalanta Jalani Isolasi Mandiri, Tak Kuasa Menahan Godaan Lemari Es

Secara khusus, aliran orang di sekitar lima stasiun pusat dari tujuh prefektur tunduk pada Deklarasi Darurat yaitu sekitar lima stasiun di Tokyo, Shibuya, Shimbashi, Shinjuku, Shinagawa, dan Roppongi.

Data dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum deklarasi darurat dibuat.

Pemerintah ingin memperbarui data harian setiap pagi di keesokan harinya, dan ingin orang dan bisnis melihat peningkatan dan penurunan aliran orang secara nyata.

"Hal itu agar semua orang dapat bekerja sama dalam mengurangi peluang kontak satu sama lain," lanjutnya.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan