Virus Corona
Narapidana di Jepang Produksi Masker dan Alat Pelindung Diri
Infeksi virus corona terus menyebar, penjara di seluruh tempat di Jepang juga memproduksi masker kain dan pakaian pelindung.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Narapidana di Jepang kini mendapat tugas tambahan dari pemerintah berupa ikut memproduksi masker menyusul pandemi virus corona.
Selama ini para narapidana di Jepang juga memiliki berbegai kegiatan, mereka juga mendapatkan gaji meskipun jumlahnya tergolong kecil.
"Karena situasi sosial di mana masker sangat penting saat ini dan pakaian pelindung kurang, kami bersedia bekerja sama dan berkontribusi sebanyak mungkin ikut memproduksi masker," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Kehakiman Jepang, Selasa (14/4/2020).

Masker juga akan didistribusikan ke masyarakat umum.
Infeksi virus corona terus menyebar, penjara di seluruh tempat di Jepang juga memproduksi masker kain dan pakaian pelindung.
"Para tahanan terlibat dalam produksi produk kayu sebagai pekerjaan penjara, tetapi karena penyebaran virus corona baru, kami mulai memproduksi masker kain khususnya di 7 penjara seperti Aomori dan Kyoto," kata sumber itu.
Baca: UPDATE Corona di DI Yogyakarta, Selasa 14 April 2020: 62 Orang Positif, 16 Pasien Sembuh
Di tujuh penjara, menerima pesanan dari perusahaan swasta, menyediakan bahan baku, dan terus memproduksi dengan jumlah sekitar 66.000 lembar masker per bulan.
Sekitar 4.600 jas pelindung dibuat di penjara di Osaka dan Kyoto sebulan, tetapi penjara juga sedang bersiap untuk memproduksi 2.000 jas sebulan di penjara Yokohama dan Sapporo.
Kementerian Kehakiman juga mempertimbangkan untuk membuat gaun medis atas permintaan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com