Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Pergerakan Arus Warga Berbagai Daerah di Tokyo Jepang Berkurang 40 Persen

Angka tersebut menunjukkan kepatuhan warga daerah terhadap imbauan pemerintah mengenai berdiam diri saat berlakunya Deklarasi Darurat Nasional Jepang.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Data Arus Bergerak Manusia, Senin (13/4/2020) sebelum dan setelah muncul Deklarasi Darurat Nasional Jepang. Data paling atas dibandingkan hari sebelumnya (12/4/2020). Data tengah dibandingkan dengan tanggal 7 April 2020 saat Deklarasi Darurat diumumkan. Data terbawah dibandingkan sebelum pandemi muncul. Tiap kotak adalah nama daerah di Tokyo dari atas ke bawah dari kiri ke kanan yaitu: Tokyo, Shimbashi, Shibuya, Yokohama, bawahnya yaitu Shinjuku, Shinagawa, Roppongi, Chiba. Data antara jam 6 pagi hingga jam 6 sore. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Data dari Badan Penanggulangan Pandemi Corona Jepang mencatat per 13 April 2020 menunjukkan arus pergerakan warga di delapan kota wilayah Jepang berkurang sekitar 40 persen sejak diumumkan Deklarasi Darurat Nasional Jepang tanggal 7 April lalu.

Misalnya daerah Tokyo berkurang sekitar 47,9 persen kemarin dibandingkan tanggal 7 April.

Demikian pula Shimbashi sebesar 41,3 persen, Shibuya 39,4 persen, Shinjuku 39,6 persen, Shinagawa 41,6 persen, dan Roppongi 40,3 persen.

"Di daerah-daerah tersebut banyak sekali pergerakan orang di Tokyo. Angka itu menunjukkan kepatuhan warga daerah tersebut terhadap imbauan pemerintah mengenai berdiam diri saat berlakunya Deklarasi Darurat Nasional Jepang ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (14/4/2020).

Data tersebut diambil dari arus pergerakan nyata (live) yang diperoleh berdasarkan kerja sama dengan para provider ponsel Jepang sehingga gerakan arus setiap orang dapat dilihat jelas di daerah-daerah tertentu.

Diakuinya, untuk mencapai kepatuhan 80 persen agar berada di rumah selama masa pandemi Coronya ini memang tidak mudah.

"Namun dengan adanya data tersebut pemerintah dapat melakukan antisipasi yang semestinya dilakukan untuk mengurangi infeksi pandemi Corona saat ini," kata dia.

Baca: Kaget Lihat Wajah Betrand Peto Berubah Drastis, Ayah Kandung Kaget : Anaknya Siapa Sih?

Apa antisipasi tersebut, tidak dijelaskan. Namun dari praktik di lapangan terutama malam hari,  pantauan Tribunnews.com semakin aktif polisi berpatroli terutama di daerah ramai seperti Shinjuku dan Shimbashi di mana banyak orang minum-minum saat malam.

Namun saat ini kegiatan minum-minum tersebut sangat berkurang disamping aturan toko harus tutup maksimal sampai jam 20.00 malam.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan