Virus Corona
2 Vaksin Untuk Covid-19 Siap Diuji Coba Pada Manusia
China menyetujui tahap awal uji coba pada manusia dua vaksin ekperimental untuk melawan virus corona.
Editor:
Hendra Gunawan
*10 Negara Bagian di AS Siap Cabut Pembatasan
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING -- China menyetujui tahap awal uji coba pada manusia dua vaksin ekperimental untuk melawan virus corona.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh unit Sinovac Biotech yang terdaftar di Nasdaq dan berbasis di Beijing, serta Wuhan Institute of Biological Products, afiliasi Grup Farmasi Nasional China milik pemerintah.
Pada Maret China juga mendapat lampu hijau uji klinis lainnya untuk calon vaksin virus corona, yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer China dan perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Hong Kong CanSino Bio.
China melaporkan 89 kasus tambahan Covid-19 pada 13 April, turun dari 108 dibanding sehari sebelumnya.
Baca: Resep Ayam Penyet Sambal Mangga Ini Pedas dan Asemnya Bikin Auto Tambah Nasi
Baca: Resep Ayam Penyet Sambal Mangga Ini Pedas dan Asemnya Bikin Auto Tambah Nasi
Baca: Pemain Muda Juventus Ini Miliki Karakter Bermain yang Mirip dengan Arjen Robben
Komisi Kesehatan Nasional China, Selasa (14/4), menyebutkan dari jumlah tersebut 86 di antaranya merupakan kasus impor, yang juga turun dari 98 satu hari sebelumnya.
Lembaga penyiaran China sebelumnya melansir 79 dari kasus impor pada hari itu terdapat di Provinsi Heilongjiang, yang berbatasan dengan Rusia. China sejauh ini mencatat 82.249 kasus positif Covid-19 dn total kematian mencapai 3.341, tanpa laporan kematian baru pada 13 April.
Sedangkan 10 negara bagian di kawasan pantai timur dan barat Amerika Serikat (AS), termasuk New York dan California, sepakat untuk membuka kembali kegiatan ekonomi di wilayah masing-masing seiring krisis Covid-19 dianggap mulai mereda.
Kelompok gubernur kawasan timur laut yang dipimpin New York serta kelompok kawasan barat beranggotakan California, Oregon, dan Washington mengumumkan perjanjian bersama itu pada Senin (13/4) wktu setempat.
Hal itu menjadi tanda masa puncak krisis sudah terjadi. Setidaknya 1.500 kasus kematian baru dilaporkan dalam sehari, di bawah angka pada pekan lalu berjumlah sekira 2.000 kematian dalam 24 jam.
Kasus infeksi tambahan pun berkurang menjadi 23 ribu kasus per hari, dibandingkan kecenderungan pada pekan lalu jumlah kasus harian mencapai 30 ribu-50 ribu kasus.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan ia membentuk tim bersama dengan lima negara bagian lain yang berdekatan, yakni New Jersey, Connecticut, Delaware, Pennsylvania, dan Pulau Rhode untuk merancang pelonggaran anjuran tetap berada di rumah yang diberlakukan bulan lalu. Negara Bagian Massachusetts kemudian menyatakan bergabung dengan kelompok kawasan pantai timur.
"Tidak ada yang pernah mengalami ini sebelumnya, sehingga tidak ada yang mempunyai jalan keluar pasti. Di antara kesehatan masyarakat dan ekonomi, mana yang lebih utama? Keduanya menjadi hal utama," kata Cuomo dalam telekonferensi bersama lima gubernur lainnya.
Berbeda dengan Trump
Kesepuluh gubernur, kecuali Massachusetts, yang berasal dari Partai Demokrat itu tidak memberikan waktu yang pasti mengenai kapan pembatasan sosial yang berdampak pada lebih dari 100 juta orang di wilayah mereka itu akan diakhiri.
Namun mereka menekankan keputusan tentang kapan dan bagaimana cara untuk membangkitkan kembali kegiatan bisnis, bersama dengan membuka sekolah dan kampus, akan berdasarkan pada urusan kesehatan masyarakat dan sesuai dengan kajian ilmiah.
Tiga negara bagian di kawasan pantai Pasifik mengumumkan mereka juga merencanakan kebijakan serupa, namun perlu melihat penurunan angka penyebaran virus corona terlebih dahulu sebelum pembukaan kembali wilayahnya dalam skala besar.
Presiden Donald Trump--yang berasal dari Partai Republik--justru berulang kali menekankan masyarakat negara itu bisa kembali bekerja secepatnya. Trump menyebut dirinya mempunyai kewenangan unilateral untuk mengakhiri penutupan wilayah yang dianggap mencekik perekonomian AS dan mengakibatkan 17 juta orang kehilangan pekerjaan hanya dalam tiga pekan.
"Mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa tanpa persetujuan dari Presiden AS. Ketika seseorang menjadi Presiden AS, kewenangannya mutlak, dan itulah yang akan terjadi. Para gubernur tahu yang demikian," kata Trump. (cnn/feb)