Lebih dari 50 Persen Industri di Prancis Kembali Beroperasi Setelah Tutup
Maskapai Air France-KLM akan menerima relaksasi dalam hitungan hari lantaran pesawatnya di-grounded.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan sebagian besar ekonomi Prancis kini mulai kembali beroperasi setelah ditutup karena mewabahnya virus corona (Covid-19).
Ia menyebut hampir 60 persen industri di negara itu telah kembali 'bernafas'.
Berbicara di radio RTL pada Rabu waktu setempat, Le Maire menyatakan, paket stimulus ekonomi pemerintah telah ditingkatkan.
Penambahan anggaran itu sebesar 10 miliar Euro atau setara 10,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS), angka ini menambah paket yang telah diumumkan sebelumnya yakni 100 miliar Euro atau setara 109,3 miliar dolar AS.
Le Maire juga mengatakan, maskapai Air France-KLM akan menerima relaksasi dalam hitungan hari lantaran pesawatnya di-grounded.
Baca: Gojek Bagikan 200.000 Voucher Paket Sembako ke Mitra Driver
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (15/4/2020), Le Maire memperingatkan pada pekan lalu bahwa tahun ini, Prancis kemungkinan akan melihat pelambatan ekonomi terburuk pasca-perang.
Baca: Gara-gara Pasien Berbohong, 76 Staf Medis RSUD Purwodadi Harus Jalani Rapid Test
Hal ini dipicu pandemi corona, melesunya ekonomi ini diprediksi jauh lebih buruk dibandingkan yang dihadapi Prancis pada 2009 silam, setelah krisis keuangan global.
Baca: Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi
Produk Domestik Bruto (PDB) pun, kata dia, diperkirakan akan berkontraksi sebesar 8 persen sebagai akibat dari pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) secara nasional yang diperpanjang hingga 11 Mei mendatang.
Perlu diketahui, Prancis menjadi negara keempat terburuk yang mengalami wabah ini.
Jumlah kematian akibat pandemi di negara itu pun telah melebihi angka 15.750, sementara lebih dari 143.000 orang lainnya dinyatakan terinfeksi.