Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Seorang Tukang Cukur di AS Meninggal Akibat Corona, Diduga Tertular Virus Pelanggan

Eugene Thompson (46), nama tukang cukur itu meninggal di Rumah Sakit St. Dominic di Jackson, Mississippi, Sabtu (4/4/2020) lalu.

Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT -  Seorang tukang cukur asal Mississippi, Amerika Serikat dikabarkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona atau covid-19. 

Eugene Thompson (46), nama tukang cukur itu meninggal di Rumah Sakit St. Dominic di Jackson, Mississippi, Sabtu (4/4/2020) lalu.

Melansir Newsbreak.com, tempat cukur milik Eugene Thompson disebut-sebut jadi salah satu tempat favorit untuk bercukur di Mississippi.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, penyebab kematiannya karena terinfeksi Covid-19 setelah menerima pelanggan di tempat cukur rambut miliknya.

Pada saat dinyatakan terinfeksi Covid-19, ia membagikan ceritanya di akun Facebook pribadinya 'Eugene Taper Thompson'.

Awalnya, dia sempat mengalami demam yang tinggi dan mengimbau kepada seluruh warga untuk menghindari kerumunan.

“Lakukan karantina mandiri, hindari kerumunan. Kini saya jatuh sakit, demam tinggi, dan sudah memeriksakan kondisi kesehatan." tutur Thompson via akun Facebook miliknya, seperti dikutip Steveharveyfm.com.

Dalam mengantisipasi terjadinya kejadian serupa, Thompson memutuskan untuk menutup sementara tempat cukur Tapernation milinya.

"Tapernation akan ditutup sementara. Tapernation sementara tidak menerima pelanggan,” tambahnya.

Meski demikian, dia tidak benar-benar menutup tempat cukur tersebut, tetapi hanya melayani orang-orang yang sudah memiliki jadwal sebelumnya.

Thompson dilaporkan tertular virus corona (Covid-19) pada 22 Maret.

Dia kemudian melakukan isolasi diri untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Namun, setelah beberapa hari melakukan isolasi diri, Thompson dikabarkan meninggal dunia kurang dari seminggu setelah ulang tahunnya yang ke-46.

“Dia tidak bisa bangun dan berjalan ke mobil, tidak berjalan di sekitar rumah karena dia tidak bisa melakukan itu,” kata Dedra Edwards, saudari Thompson, dikutip dari steveharveyfm.com.

“Pukul 00.22 praktisi perawat di ICU di St. Dominic memanggil saya dan berkata bahwa jantungnya berhenti dan kami tidak dapat menghidupkannya kembali. " ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved