Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Semua Pasien yang Dirawat di RS Kota Wuhan China Sembuh, WHO: Tak Ada Jaminan Kebal Virus

Banyak warga khawatir tentang munculnya wabah gelombang kedua dan bisnis berjuang untuk bangkit kembali.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
Sky News
Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler. 

TRIBUNNEWS.COM, WUHAN - Semua pasien coronavirus yang dirawat di rumah sakit di Kota Wuhan, episentrum pandemic Covid-19, telah dinyatakan sembuh dan meninggalkan rumah sakit.

Di lain pihak Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Sabtu (25/4/2020) waktu setempat atau Minggu WIB, ada 895.766 positif Covid-19 (naik 30.181 orang) dan jumlah kematian bertambah 1.623 menjadi 50.439 jiwa.

"Ini hasil upaya bersama para profesional medis dari Wuhan dan dari seluruh negeri, pada 26 April, semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit telah diizinkan pulang," kata Mi Feng, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Minggu (26/4/2020).

Ia menambahkan total orang yang terjangkit Covid-19 di Wuhan sebanyak 46.452 orang.

Wuhan adalah kota pertama di dunia yang di-lock down karena virus corona.

Kini perlahan-lahan kembali ke sesuatu yang mungkin digambarkan sebagai normal, setelah berbulan-bulan ketakutan dan kecemasan.

Namun banyak warga khawatir tentang munculnya wabah gelombang kedua dan bisnis berjuang untuk bangkit kembali.

Kasus pertama Covid-19 terdeteksi di Wuhan pada pertengahan Desember. Dalam minggu-minggu berikutnya, jumlah kasus melonjak.

Baca: Peraih Nobel Kedokteran Jepang Sarankan Para Pelari Juga Menggunakan Masker

Mulai 23 Januari hingga 8 April, penduduk tidak dapat meninggalkan kota karena pemerintah China berusaha menahan wabah tersebut.

Namun terlepas dari upaya untuk menghentikan penyebarannya, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 2,6 juta orang di seluruh dunia.

Sedang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Sabtu melaporkan 895.766 kasus Covid-19, ada kenaikan sebanyak 30.181 kasus dari hitungan sebelumnya.

Angka CDC tidak mesti mencerminkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan orang pernah terjangkit Covid-19 belum tentu kebal dan terbebas dari serangan berikutnya.

"Belum ada bukti orang yang terinfeksi Covid-19 tidak akan mendapatkan infeksi kedua," kata WHO dalam laporan ilmiah yang dipublikasikan Jumat.

Baca: Inul Daratista Koleksi Berlian Asli karena Ingat Pesan Titiek Puspa

Antibodi

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan