Belum Jadi PM Jepang Sanae Takaichi sudah Diprotes Korps Nasional Pengacara
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Promosi Pencegahan Karoshi pada tahun 2014, pemerintah telah mendorong reformasi cara kerja
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belum jadi PM Jepang, Sanae Takaichi, Senin (6/10/2025) diprotes kalangan Korps Nasional Pengacara Jepang untuk pencegahan Karoshi (kematian karena kerja berlebihan).
“Saya akan meminta semua orang untuk bekerja seperti kuda penarik kereta. Saya sendiri akan membuang istilah work-life balance,” ungkap Takaichi setelah dilantik sebagai Ketua Umum partai Demokrat liberal (LDP).
“Saya akan bekerja, bekerja, bekerja, bekerja, dan terus bekerja,” tambahnya .
Pengacara Hiroshi Kawakami, ketua perwakilan kelompok pengacara yang pernah menangani kasus karoshi Matsuri Takahashi, seorang karyawan baru di perusahaan periklanan raksasa Dentsu, serta kasus pelecehan kekuasaan (power harassment) di Takarazuka Revue, mengritik keras pernyataan Takaichi tersebut.
Dalam pernyataan mereka, kelompok ini menegaskan bahwa sejak diberlakukannya Undang-Undang Promosi Pencegahan Karoshi pada tahun 2014, pemerintah telah mendorong reformasi cara kerja, dan bahwa pernyataan Takaichi merupakan tindakan serius.
Baca juga: Sanae Takaichi, Wanita yang Digadang Jadi PM Jepang, Siap Tulis Babak Baru Dalam Sejarah LDP
"Pernyataan bisa memicu kerja berlebihan dan jam kerja panjang di kalangan pekerja, termasuk pegawai negeri,” katanya.
Mereka mendesak agar Takaichi menyatakan dengan jelas komitmennya untuk menghormati nyawa dan kesehatan para pekerja, serta berusaha mewujudkan lingkungan kerja yang sehat di sektor publik maupun swasta, ungkap kelompok pengacara itu lagi.
Asosiasi Pengacara Perburuhan Jepang juga dijadwalkan mengeluarkan pernyataan resmi.
Wakil Sekretaris Jenderal, pengacara Shizuka Onoyama, menyatakan bahwa di media sosial terdapat pendapat.
“Itu hanyalah pernyataan tekad pribadi, bukan paksaan kepada rakyat. Jangan terlalu mempersoalkan kata-katanya,” katanya.
Namun, ia memperingatkan bahwa sudah mulai bermunculan anggota parlemen dan pengusaha yang menyepelekan konsep WLB karena terpengaruh pernyataan tersebut.
Bahkan ada yang memuji kerja lembur sebagai sesuatu yang positif.
“Memang, keputusan seseorang untuk lebih fokus pada pekerjaan atau kehidupan pribadi adalah hak individu. Tapi dia adalah seorang ketua partai, calon perdana menteri. Ia gagal mempertimbangkan dampak ucapannya yang bisa menciptakan tren bahwa ‘kerja terus-menerus demi negara adalah hal baik’. Dampaknya sangat serius, setidaknya bagi para pegawai negeri,” jelas Onoyama.
Pernyataan Takaichi juga menuai kritik dari keluarga korban karoshi.
Profil Sanae Takaichi, Wanita Pertama yang Bakal Terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang |
![]() |
---|
Lima Kandidat Ketua LDP Mulai Kampanye, Perebutan Kursi Perdana Menteri Jepang Dimulai |
![]() |
---|
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba akan Mengundurkan Diri, Penyebabnya? |
![]() |
---|
PM Jepang Shigeru Ishiba Dikabarkan akan Mundur Bulan Depan Usai Kekalahan Pemilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.