Kamis, 28 Agustus 2025

Media Korea Utara Sebut Kim Jong Un Bekerja Tanpa Istirahat dan Tanpa Tidur, Tak Ada Libur Baginya

Media Korea Utara Sebut Kim Jong Un Bekerja Tanpa Istirahat dan Tanpa Tidur, Tak Ada Libur Baginya

SPUTNIK NEWS
Kim Jong Un 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, tidak memiliki hari libur.

Ia bekerja tanpa ada tanggal merah di kalendernya, termasuk untuk merayakan hari raya dan ulang tahun.

Hal tersebut diungkap dalam sebuah artikel di media pemerintah Korea Utara, ZeeNews melaporkan.

Artikel itu dipublikasikan oleh Rodong Sinmun pada Sabtu, 16 Mei lalu.

Rodong Sinmun mendedikasikan keseluruhan halaman depannya untuk memperingati tahun kedelapan kepemimpinan Kim Jong Un.

Baca: Tak Terlihat Selama 12 Hari, Spekulasi tentang Kim Jong Un Muncul Lagi

Kim Jong Un telah menempati posisi sebagai Pemimpin tertinggi Korea Utara pada tahun 2011 dan pemimpin Partai Buruh Korea sejak tahun 2012.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (KCTV)

Artikel dalam Rodong Sinmun menyebut sang pemimpin yang bekerja keras untuk ekonomi, militer, dan ideologi negara.

"Sejak awal, kalender revolusioner pemimpin kita tidak memiliki hari libur, hari raya, atau ulang tahun."

Artikel Rodong Sinmun juga menyatakan bahwa Kim Jong Un melakukan jadwal pekerjaannya tanpa tidur, tanpa istirahat, dan dengan intensitas kerja yang tinggi pada saat ini.

Artikel tersebut memfokuskan pada kebijakan Kim Jong Un, yang menyatakan bahwa ia tidak ragu untuk menghukum mereka yang menyalahgunakan posisi mereka.

Artikel dalam surat kabar resmi Komite Sentral Partai Buruh Korea juga mengatakan:

"Partai kami, dalam menyusun dan menerapkan semua kebijakan, telah memprioritaskan manfaat rakyat dan telah melemparkan tongkat besi tanpa ampun kepada siapa pun, mereka yang melanggar manfaat rakyat dengan kekuasaan menyalahgunakan, birokratisme, dan korupsi."

"Proyek-proyek bintang negara dalam beberapa tahun terakhir, seperti kota-kota modern, fasilitas budaya, sekolah, dan rumah sakit, semuanya dibuat untuk rakyat dan bukan kelas istimewa," tulis artikel itu.

Baca: Legenda NBA Dennis Rodman Ceritakan Serunya Berpesta dengan Kim Jong Un, Ditemani Vodka dan Wanita

Artikel itu juga memuji kecintaan Kim Jong Un kepada orang-orang dan kebesaran pemimpin meskipun kesulitan negara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam delapan tahun terakhir.

Harian itu juga mengatakan bahwa kekuatan musuh memberikan tekanan intensitas tinggi yang tidak pernah terjadi sebelumnya kepada Republik Rakyat Demokratik Korea.

Mereka juga mengklaim bahwa tekanan seperti itu menjadi lebih buruk ketika Pemimpin Tertinggi saat ini menggantikan ayahnya Kim Jong II setelah kematiannya.

Sementara itu, Kim Jong Un kembali tak terlihat selama lebih dari 2 minggu.

Diturunkannya lukisan ayah dan kakek di alun-alun utama Kota Pyongyang memunculkan spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un.

Seperti yang diberitakan Tribunnews sebelumnya, lukisan kakek Kim Jong Un, yaitu Kim Il Sung dan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, diturunkan dari area potret di alun-alun utama Kota Pyongyang, Korea Utara.

Dilansir NY Post, penurunan kedua lukisan itu dikabarkan karena akan dilakukannya renovasi besar-besaran.

NK News mengabarkan, dari apa yang tertangkap citra satelit, dek observasi utama yang digunakan oleh Kim untuk menonton parade militer di Lapangan Kim Il Sung juga dihancurkan.

Terakhir kali area potret di alun-alun diubah adalah pada 2012.

Saat itu lukisan Kim Jong Il yang tersenyum ditambahkan setelah ayah Kim Jong Un itu meninggal.

Baca: Legenda NBA Dennis Rodman Ceritakan Serunya Berpesta dengan Kim Jong Un, Ditemani Vodka dan Wanita

Orang-orang yang memakai topeng wajah berjalan di depan potret mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il (kanan) di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pada 9 April 2020.
Orang-orang yang memakai topeng wajah berjalan di depan potret mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il (kanan) di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pada 9 April 2020. (KIM Won Jin / AFP)

Renvasi di alun-alun tampaknya merupakan bagian dari rencana untuk menjadikan Pyongyang tuan rumah perayaan peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh Korea.

Peringatan itu diadakan pada 10 Oktober.

Gambar-gambar satelit resolusi tinggi menunjukkan sebuah derek besar di dekat area pengamatan di mana para pejabat senior biasanya menonton parade militer, di mana sisi barat alun-alun tertutup untuk lalu lintas kendaraan.

Pada bulan Desember, Kim "mengkonfirmasi bahwa dunia akan menyaksikan senjata strategis baru yang akan dimiliki oleh DPRK dalam waktu dekat."

Beberapa pengamat berspekulasi bahwa senjata itu akan dipertontonkan dalam acara 10 Oktober mendatang.

Tetapi analis lain berspekulasi Kim mungkin merujuk pada kapal selam rudal balistik, yang mungkin sudah selesai dan siap diuji sebelum parade.

Pada hari Jumat, sumber-sumber diplomatik mengatakan kepada outlet berita bahwa masih belum jelas apakah orang asing diperbolehkan menyaksikan acara peringatan tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan