JPU di Tokyo Main Judi Mahyong Saat Pemerintah Jepang Perjuangkan Usia Pensiun Jaksa
Kurokawa mengakui bahwa ia membuat taruhan Mahjong dalam penyelidikan pemeriksaan oleh Departemen Kehakiman setelah dilaporkan pada tanggal 20 Mei.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jaksa Tinggi Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa (63) mengakui melakukan judi mahjong dengan wartawan Sankei Shimbun dan karyawan Asahi Shimbun pada awal Mei ketika diumumkan status darurat nasional terkait penyebaran virus corona.
"Sangat disayangkan sekali pejabat yang diperjuangkan pemerintah Jepang untuk diperpanjang pensiunnya, malah melakukan judi mahyong," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (21/5/2020).
Kurokawa mengakui bahwa ia membuat taruhan Mahjong dalam penyelidikan pemeriksaan oleh Departemen Kehakiman setelah dilaporkan pada tanggal 20 Mei 2020.
Kurokawa membocorkan pengunduran diri kepada orang yang bersangkutan.
Menteri Kehakiman Masako Mori mendapat laporan konten investigasi ke kediaman resmi pada hari yang sama.
Baca: Tak Bisa Salahkan Pemerintah soal Corona, Pakar Bandingkan dengan China hingga Korea: Kita Tak Punya
Dengan situasi ini, pemerintah diharapkan mempertimbangkan pengunduran diri Kurokawa.
Ada panggilan dari partai-partai yang berkuasa dan oposisi untuk pengundurkan diri Kurokawa.
Pemerintah dan partai yang berkuasa pada tanggal 18 Mei 2020 sebenarnya ingin meresmikan RUU amandemen kantor kejaksaan yang memungkinkan usia pensiun jaksa diperpanjang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
Namun tertunda karena mendapat tentangan dari banyak pihak termasuk dari Asosiasi Pengacara Jepang.
RUU perpanjangan usia jaksa tersebut pada awalnya berfokus kepada Kurokawa, seorang jaksa tinggi Jepang yang sangat senior memiliki banyak pengetahuan di banyak kasus besar di Jepang termasuk kasus terdakwa Carlos Ghosn mantan bos Nissan Motor yang kabur ke luar Lebanon saat ini.
Baca: Toko Sharing Caring di Jember Berikan Baju & Perabotan Gratis bagi Warga Miskin, Bebas Pilih
Perhatian masyarakat Jepang akhir-akhir ini difokuskan pada Kurokawa, yang merupakan akar dari masalah ini.
Kurokawa mengatakan kepada orang-orang di sekitarnya bahwa dia "bertanggung jawab sebagai akibat dari kebingungan Diet (parlemen) karena personelnya sendiri."
Sementara itu perusahaan Asahi Shimbun yang mengakui karyawannya bermain mahyong sedang melakukan penyelidikan internal lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Jika benar melakukan judi (terkait uang) mahjong, maka ancaman hukuman cukup berat di Jepang.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com