Selasa, 2 September 2025

Mundur Usai Terlibat Judi Mahyong, Uang Pensiun Jaksa Tinggi di Jepang Diperkirakan Rp 9,6 Miliar

Hiromu Kurokawa, efektif pensiun dini setelah ketahuan bermain taruhan Mahyong dengan 2 wartawan.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Bila dibuang (shobun), tetap saja dapat uang pensiun. Tapi kalau dipecat tidak hormat (indisipliner) tak akan dapat uang pensiun maupun gaji terakhir serta kemungkinan diadili akibat judi mahyong. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Uang pensiun jaksa tinggi penuntut umum (JPU) di Jepang diperkirakan 70 juta yen atau sekitar Rp 9,6 miliar, disamping menerima uang gaji bulan terakhir sekitar 680.000 yen sebulan atau sekitar Rp 93,5 juta.

"Kalau menurut saya uang pensiunnya akan mencapai sekitar 70 juta yen plus gajinya bulan Mei apabila Hiromu Kurokawa mendapatkannya nanti," kata mantan JPU Jepang, Takayuki Osaha di TV Asahi, Jumat (22/6/2020).

Hiromu Kurokawa, Jaksa Agung Tinggi Tokyo (63), mulai Jumat (22/5/2020) efektif pensiun dini (surat pengundurkan diri diterima PM Jepang kemarin) setelah ketahuan bermain taruhan Mahyong dengan 2 wartawan surat kabar Jepang (Asahi, Yomiuri dan Sankei).

Jaksa Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa  (63).
Jaksa Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa (63). (Foto Asahi)

Di masa lalu, ada kasus di mana penghibur dan pegawai negeri sipil ditangkap oleh polisi karena dicurigai berjudi, dan ada kemungkinan bahwa Kurokawa bisa menjadi kasusnya.

Namun seorang pejabat eksekutif investigasi mengatakan, "Sulit untuk membuat kasus."

Mengenai taruhan Mahyong, bakat dan kartunis Norihi Ebiko ditangkap pada tahun 1998 oleh Departemen Investigasi Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo divisi 4 (pada waktu itu) di sebuah toko Mahyong di Shinjuku-ku, Tokyo.

Baca: Tata Cara Membayar Zakat Fitrah serta Pihak Penerima dan Bacaan Niat

Pada 2013, Polisi Perfektur Aichi mengajukan dokumen enam polisi dari perfektur yang bertaruh Mahjong di tempat kerja, dan dua dari mereka menerima perintah denda 100.000 yen.

Menurut Asahi Shimbun, Kurokawa bertaruh uang tunai dengan karyawan perusahaannya, reporter Sankei Shimbun, dan wakil direktur bulan Mei ini untuk bertaruh uang tunai dan bermain Mahyong.

Jika itu benar, ada kemungkinan merupakan kejahatan perjudian, dan hukum pidana menetapkan bahwa "denda maksimal 500.000 yen".

Pemerintah Jepang memberikan petunjuk pelaksanaan untuk masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari setelah pemerintah membatalkan deklarasi darurat di 39 perfektur. Pedoman bagi warga yang berada di toko buku, main mahyong, ke toko pachinko, maupun saat ke restoran.
Pemerintah Jepang memberikan petunjuk pelaksanaan untuk masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari setelah pemerintah membatalkan deklarasi darurat di 39 perfektur. Pedoman bagi warga yang berada di toko buku, main mahyong, ke toko pachinko, maupun saat ke restoran. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Asahi Shimbun mengumumkan bahwa setiap kemenangan/kerugian adalah beberapa ribu yen hingga 20.000 yen per orang.

Laporan Asahi mengungkapkan permainan dengan Kurokawa bersama 3 wartawan Jepang dan sudah dilakukan 4 kali tanggal 13 dan 20 Mei 2020.

Namun laporan Menteri Kehakiman Jepang Masako Mori menyebutkan tanggal 1 dan 13 Mei 2020 dengan 2 wartawan Jepang.

Baca: Kasus Corona Melonjak Tajam, Begini Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi

Penyelidik harus menyelidiki secara rinci dengan mencari tahu siapa yang bertaruh dalam situasi apa dan berapa banyak pelaku maupun uang yang dipertaruhkan.

Eksekutif investigasi lain menjelaskan bahwa adalah umum untuk mencari tahu di tempat judi dengan gangster di belakang seperti kasino gelap.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan