Eksklusif Tribunnews
Cerita Mahasiswa Indonesia Lebaran di Meir: Halal Bihalal Online
Wajar, kata Arif bila masing-masing komunitas membuat halal bi halal dengan open house. Tentunya satu tujuan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir Arif Mughni (23) menceritakan, suasana Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijiriah di Negeri Para Nabi tahun ini menjadi sangat berbeda. Tak lain karena pandemi Covid-19. Tahun-tahun sebelumnya, bila hari Lebaran khususnya, masjid-masjid besar di Mesir sangat penuh jemaah yang hendak menunaikan Salat Idul Fitri (Salat Ied) berjamaah.
Bukan hanya di masjid. Arif mengatakan, ketika Hari Raya tiba, lapangan diisi ribuan manusia untuk merayakan Hari Kemenangan. Mulai dari melaksanakan salat Ied berjamaah, bersalam-salaman, hingga bersilaturahmi.
"Namun tahun ini berbeda. Semuanya sepi dan tidak berisi. Hanya beberapa mesjid yang dibuka untuk takbiran secara formal, itu pun dengan menjaga SOP yang ada, terbatas dan lain sebagainya," terang Arif kepada Tribun, Selasa (26/5).
Lebaran tahun ini, akibat pandemi Covid-19, pemerintah Mesir menganjurkan warganya merayakan Hari Raya dengan Salat Idul Fitri berjamaah di rumah masing-masing. Namun demikian ditegaskan Arif tidak membuat semangat para mahasiswa Indonesia di Mesir merayakan Hari Raya surut."Karena kami yakin, untuk sekarang, inilah yang terbaik," kata Arif singkat.
Arif menceritakan, di tengah situasi Covid-19, akhirnya banyak mahasiswa Indonesia di Mesir membuat berbagai aktifitas kreatif untuk merayakan Lebaran.Aktifitas kreatif itu untuk mengganti berbagai aktifitas yang biasanya dilakukan di tahun-tahun sebelumnya ketika Lebaran, yang kini tak bisa dilakukan.
Membuat ketupat atau Hidangan Hari Raya. Arif bercerita, biasanya di hari pertama Idul Fitri para mahasiswa diundang Duta Besar RI di Mesir untuk silaturahmi akbar di Kedutaan Indonesia di Mesir.
Baca: Mahfud MD Sebut Angka Kematian karena Kecelakaan Lalu Lintas 9 Kali Lebih Banyak dari Corona
Selain silaturahmi, para mahasiswa juga menyantap hidangan yang disediakan, saling tatap muka dengan banyak mahasiswa dan Staff KBRI secara langsung, saling memaafkan.
Tahun ini, lanjutnya, semuanya diganti dengan masak bersama di rumah atau asrama masing-masing. "Ada yang bakar sate, buat opor ayam, masak rendang, bahkan banyak yang akhirnya belajar membuat ketupat dan kue lebaran. Tahun-tahun sebelumnya ada hal seperti ini, namun di tahun ini, lebih banyak yang melakukan hal tersebut," Arif bercerita.
Halal bi Halal online. Menurut keterangan Arif, para mahasiswa Indonesia di Mesir sangat variatif. Mereka berbeda-beda, mulai dari daerah, almamater, afiliatif, dan lain sebagainya yang berbeda.
Baca: Pejuang LDR Boleh Kunjungi Pacar di Denmark, Harus Bawa Bukti Surat Cinta sampai Chat Pribadi
Wajar, kata Arif bila masing-masing komunitas membuat halal bi halal dengan open house. Tentunya satu tujuan, yaitu silaturahmi dan untuk tatap muka dan saling memaafkan.
Eksklusif Tribunnews
1. Cerita Eet Sjahranie: Modal 'Tape' dari Kakak, Pulang Sekolah Langsung Sok-sokan Ngeband |
---|
2. Namanya Masih Tenar, Andika Kangen Band, Bikin Label Babang Tamvan Record untuk Bantu Keponakan |
---|
3. Ketua MPR Bamsoet dan Obsesi Mobil Listrik (2-Habis): dari Jakarta ke Bali Hanya Perlu Rp 250 Ribu |
---|
4. Ketua MPR Bamsoet dan Obsesi Mobil Listrik (1): Tak Perlu Pusing Ganti Oli dan Tune Up Mesin |
---|
5. Kisah Pengiring Musik Pemakaman dari 'Cina Benteng' di Tengah Pandemi Covid-19 |
---|