Demo Bela George Floyd Ricuh, Mantan Polisi Sebut Ada Penumpang Gelap yang Ingin Kacaukan Warga AS
Demo bela pria kulit hitam George Floyd yang dibunuh polisi Derek Chauvin ricuh, dicurigai ada teroris yang jadi penumpang gelap.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Tapi sekarang ada orang-orang yang membajak kemarahan warga, yang seharusnya sah-sah saja karena masalah rasisme dalam masyarakat," ujar Linskey.
"Dan mereka menggunakannya (demo) untuk melakukan kekerasan demi tujuan mereka sendiri," imbuhnya.
Linskey meminta para pendemo untuk tidak mudah terhasut orang lain yang mengatasnamakan diri mereka sebagai pembela George Floyd.
Baca: Sepak Terjang Derek Chauvin, Polisi yang Buat George Floyd Tewas, Terlibat Banyak Kasus Bermasalah
Baca: Demo Atas Kematian George Floyd di Amerika Serikat Semakin Meluas, Hampir di Seluruh Wilayah
Demo di New York Ricuh
Demo membela George Floyd terjadi di berbagai wilayah di AS, termasuk New York yang berlangsung ricuh.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, demo di New York terjadi pada Kamis (28/5/2020) malam.
Pihak kepolisian New York atau NYPD menyebut banyak polisi yang menjadi korban demo ricuh itu.
Mulai dari petugas polisi yang dipukul dengan tong sampah hingga ditinju oleh demonstran.
Bahkan beberapa demonstran nekat meludahi para anggota polisi padahal saat ini pandemi corona menuntut semua orang untuk mengenakan masker dan jaga jarak.
Tak hanya itu, ada juga demonstran yang berusaha merebut pistol milik polisi serta membawa pisau.
Juru bicara kepolisian menyayangkan demo yang berakhir ricuh itu.
"Protes dengan damai adalah cara terbaik untuk protes," ujar juru bicara.
Akibat kericuhan itu, empat anggota polisi dengan kondisi darurat harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Di sekitar Taman Union Square, lebih dari lima orang ditangkap akibat melempari botol kepada polisi.
Total ada lebih dari 40 orang yang ditangkap akibat kericuhan itu.