Jumat, 29 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Unjuk Rasa Protes Kematian Floyd Meluas Hampir di Seluruh AS, Warga Tak Peduli Covid-19

Amarah warga atas kematian Floyd membuat mereka tidak mengindahkan lagi peringatan social distancing Covid-19.

AFP/tribunnews.com
Para pengunjuk rasa berkumpul di depan sebuah toko bir yang telah terbakar di dekat Kantor Polisi pada 28 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota, selama protes atas kematian George Floyd, setelah seorang petugas polisi menginjak lehernya. 

Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan polisi, tetapi justru sekaligus menemui ajalnya.

Gelombang unjuk rasa beberapa hari terus terjadi, dan bentrokan dengan polisi pun tidak bisa dihindarkan.

Satu kantor polisi pun menjadi sasaran kemarahan massa di Minneapolis.

"Kami memiliki dua krisis (Covid-19 dan kerusuhan akibat unjuk rasa) yang menghimpit satu sama lain," kata Walikota Minneapolis Jacob Frey.

Pemerintah negara bagian AS sedang khawatir akan bertambahnya jumlah kasus virus corona, karena massifnya aksi unjuk rasa warga memprotes kematian Floyd.

Para pemimpin negara bagian bahkan membagikan masker dan memperingatkan para pengunjuk rasa, 'mereka berada dalam risiko penularan besar Covid-19.'

Wali kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms memperingatkan, "Jika Anda ikut dalam demo protes semalam, kemungkinan harus mengikuti tes Covid-19."

Sejauh ini lebih dari 6 juta kasus positif dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 368.000 kasus kematian dan lebih dari 2,5 juta orag sembuh.

AS tercatat terburuk terkena wabah corona dengan lebih dari 1,7 juta kasus dan lebih dari 103.000 kasus kematian. (AP/Reuters/Washington Pos/New York Post)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan