Rusuh di Amerika Serikat
Setelah Wartawan Kulit Hitam, Polisi Lumpuhkan Jurnalis Kulit Putih dalam Demo Bela George Floyd
Setelah wartawan kulit hitam CNN, kini jurnalis kulit putih dilumpuhkan polisi dengan cara ditindih lalu dipenjara.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Saya tidak tahu ada berapa banyak polisi yang menindih saya, tapi ada banyak," ungkap Mathias.
Sekujur tubuh Mathias pun ditekan ke jalan oleh para polisi untuk melumpuhkan sang wartawan.
"Lutut atau kaki polisi menekan kepala dan leher saya ke jalan. Tangan mereka menarik kaki dan tangan saya ke arah lain, sementara suara yang lain meneriakkan permintaan yang mustahil," paparnya.
Dalam kondisi sekujur tubuh ditekan ke jalan, Mathias masih diminta agar meletakkan kedua tangannya ke belakang punggung.
Bahkan Mathias yang tak berdaya juga diteriaki agar tidak melawan.
Mathias berusaha meminta para polisi untuk melihat kartu persnya.
"Saya memberitahu mereka bahwa saya adalah seorang wartawan. Saya memohon kepada mereka untuk mengambil ponsel saya, yang mana sudah jatuh selama percekcokan," ternangnya.
Seorang polisi pun meneriakkan kata kasar kepada Mathias karena dianggap banyak omong.
Mathias akhirnya diborgol dan dipaksa berdiri oleh seorang polisi yang kembali meneriakkan kata kasar kepadanya.
Mathias terus memohon untuk diambilkan ponselnya yang berisi rekaman liputannya hari itu namun polisi menolaknya.
Mathias kemudian diseret ke kantor polisi dan dikumpulkan bersama para demonstran yang sudah tertangkap sebelumnya.
Ia juga ditempatkan di dalam penjara bersama 15 orang lainnya yang didominiasi orang kulit hitam.
Seorang pendemo kulit putih mengalami patah kaki dan meringkuk di lantai tahanan.
Pendemo itu memohon agar diberikan tindakan medis dan pihak polisi menyebut pertolongan akan segera datang.
Hingga tengah malam, Mathias dipindahkan ke kantor polisi lain kemudian diproses dan dibebaskan.
Baca: Polwan Terlibat Penembakan dalam Demo Bela George Floyd, Menewaskan Pria Kulit Hitam David McAtee