Sabtu, 16 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Trump Jawab Tudingan Sembunyi di Bunker saat Demo: Hanya Memeriksa, Bukan Berlindung Diri

Presiden AS Donald Trump menjawab tudingan dirinya sengaja bersembunyi di Bunker saat para pendemo mendatangi Gedung Putih untuk melakukan unjuk rasa.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
AFP
Presiden AS Donald Trump berjalan melewati tembok yang dicoret-coret pendemo ketika menuju Gereja Episkopal St John's yang lokasinya tak jauh dari Gedung Putih. 

Namun, anggapan itu rupanya bertentangan dengan laporan dari banyak orang yang hadir.

"Sekarang, ketika saya pergi, saya tidak mengatakan 'Oh, pindahkan mereka.' Saya tidak tahu siapa yang ada di sana," ujar Trump.

Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker.
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. (Sky News)

Baca: PM Kanada Kehabisan Kata-Kata Tanggapi Cara Trump Tangani Demo Bela George Floyd

Setelah itu, Trump justru memperbarui serangannya terhadap tokoh-tokoh penting, termasuk di antaranya presenter MSNBC dan mantan anggota Kongres Joe Scarborough dan presenter CNN Chris Cuomo.

Lalu ia menjawab saat ditanya mengapa memilih untuk fokus pada pertengkaran semacam itu di tengah krisis nasional yang sedang berlangsung.

"Aku hanya melakukannya, kau tahu, orang-orang memukulku, aku balas memukul," jawab Trump.

Hal itu terjadi ketika Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan dia menentang penggunaan tentara tugas aktif untuk menahan protes, yang disarankan Trump.

Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes
Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes (AFP/Apu Gomes)

Baca: Trump Telepon Putin Saat Gelombang Demo Floyd di AS, Apa yang Dibahas?

Esper mengatakan pasukan dalam peran penegakan hukum harus digunakan hanya dalam situasi yang paling mendesak dan mengerikan".

"Kami tidak berada dalam salah satu situasi itu sekarang," ujar Esper.

Demonstrasi besar-besaran di Washinton, DC, Amerika Serikat serta puluhan kota besar lainnya di seluruh negeri tengah terjadi.

Hal itu setelah seorang polisi menekan leher dari seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd hingga meninggal dunia, di Minneapolis.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan