Berita Viral
VIRAL Fenomena Awan Mammatus di Langit Irak: Berbentuk Gumpalan Indah, tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya?
Fenomena awan mammatus di langit Irak viral di Twitter. Awan berbentuk gumpalan-gumpalan tersebut indah, tapi apakah merupakan pertanda bahaya?
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Sri Juliati
Secara umum, bentuknya menonjol dari langit.
Ada pula yang berbentuk tabung, memanjang ke bawah seolah menggantung di langit.
Baca: Sebelum Puting Beling Menerjang, Awan Pekat Seperti Ombak Muncul di Langit Tulang Bawang
Mammatus biasanya berkaitan dengan awan cumulonimbus besar.
Biasanya, turbulensi di dalam awan cumulonimbus akan menyebabkan awan mammatus terbentuk.
Ini membalikkan proses pembentukan awan yang biasa dari pertumbuhan ke atas, menjadikan dasar awan tidak merata.
Awan ini dapat bergerak sepanjang ratusan mil ke segala arah.
Namun, awan mammatus tetap terlihat di langit selama sekitar 10-15 menit.
Apakah Awan Mammatus Pertandakan Bahaya?

Munculnya awan mammatus sering dikaitkan dengan awan Cumulonimbus.
Mammatus kemudian mendatangkan badai karena massa besar dari udara yang tidak stabil.
Awan mammatus umumya terbentuk di cumulonimbus yang paling tidak stabil.
Itu berarti, ada kemungkinan hujan es, hujan lebat, dan kilat yang terjadi di sekitarnya.
Jika udara cukup dingin selama musim dingin, awan mammatus dapat menghasilkan salju.
Terkadang, mammatus dapat terbentuk pada tipe awan lain yang tidak menghasilkan hujan, meskipun ini jarang terjadi.
Baca: Mengenal Fenomena Matahari Tengah Malam yang Kerap Terjadi di Negara-negara Skandinavia
Baca: Wilayah yang Dapat Menyaksikan Fenomena Gerhana Matahari Cincin, 21 Juni 2020, Berikut Penjelasannya
Selain itu, dilansir earthsky.org, awan mammatus diasosiasikan dengan cuaca buruk atau pertanda datangnya badai petir.
Memang benar, awan mammatus bisa muncul sebelum atau setelah badai.
Namun, awan mammatus tidak turun ke bawah dan membentuk tornado.
Sebagian besar awan terbentuk oleh udara yang naik.
Meskipun awan mamutus memiliki aspek berbahaya, tetapi itu berjalan beriringan dengan keindahannya yang luar biasa.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)