Jumat, 19 September 2025

Virus Corona

Lebih dari 1.500 Pekerja Rumah Jagal Hewan Terpapar Corona, Jerman Terpaksa Lockdown Lagi Wilayahnya

Lebih dari 1.500 pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan milik keluarga Tonnies di Jerman utara.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Sky News
Lebih dari 1.500 pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan dari pabrik milik keluarga Tonnies di Jerman utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Daerah di negara bagian berpenduduk paling padat di Jerman telah 'dikurung kembali' setelah wabah virus corona menyebar.

Dikutip dari Sky News, wabah tersebut menyebar di rumah jagal hewan paling terkenal di wilayah tersebut.

Lebih dari 1.500 pekerja dari pabrik milik keluarga Tonnies di distrik Gutersloh dinyatakan positif Covid-19.

Rumah pemotongan hewan itu sebelumnya mengatakan telah berhenti beroperasi pada Rabu (17/6/2020) dan telah ditutup secara bertahap.

Armin Laschet, Gubernur wilayah Rhine-Westphalia Utara mengatakan, penduduk di wilayah Guetersloh hanya boleh memiliki kontak dengan keluarga mereka sendiri atau satu orang dari luar.

Ratusan pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan di Jerman utara.
Ratusan pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan di Jerman utara. (Sky News)

Baca: 657 Pekerja di Rumah Pemotongan Hewan Jerman Positif Covid-19, 7.000 Orang Dikarantina

Laschet menambahkan, bioskop, bar dan pusat kebugaran juga akan ditutup dalam upaya menahan penyebaran wabah.

Namun, restoran dapat terus melayani orang-orang dari rumah tangga.

Sekolah dan pusat pengasuhan anak telah ditutup minggu lalu sejak awal penyebaran wabah.

Penguncian lokal ini merupakan buntut melonjaknya nomor R negara itu menjadi 2,88.

Artinya, virus tersebut diperkirakan menyebar secara eksponensial.

Gubernur mengatakan, langkah-langkah tersebut baru akan dicabut pada 30 Juni 2020.

Staf medis mendorong seorang pasien ke dalam helikopter medis Prancis NH90 dari RHC ke-1 (Resimen Helikopter Tempur ke-1) di Strasbourg, pada 30 Maret 2020, untuk dievakuasi ke rumah sakit Jerman di tengah pecahnya COVID-19.
Staf medis mendorong seorang pasien ke dalam helikopter medis Prancis NH90 dari RHC ke-1 (Resimen Helikopter Tempur ke-1) di Strasbourg, pada 30 Maret 2020, untuk dievakuasi ke rumah sakit Jerman di tengah pecahnya COVID-19. (FREDERICK FLORIN / AFP)

Baca: Italia, Jerman, Perancis dan Belanda Teken Kontrak dengan AstraZeneca Pasok Vaksin Covid-19

Namun hal tersebut dapat dilakukan bila situasinya membaik.

Ia juga tidak memberikan lebih detail mengenai bagaimana keberhasilan akan diukur.

Kementerian Kesehatan Jerman, Robert Koch Institute telah memperingatkan negara akan tetap waspada dalam beberapa minggu mendatang.

Ia menambahkan, meskipun ada pembatasan yang dicabut di seluruh negeri, virus masih beredar dan gelombang kedua mungkin terjadi.

Jerman telah dipuji secara luas atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona, setelah menerapkan langkah-langkah pengujian, penelusuran dan persiapan rumah sakit.

Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, pemasok otomotif, membuat topeng pelindung (masker) untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman. Senin (6 April 2020). (AFP/Friso Gentsch)
Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, pemasok otomotif, membuat topeng pelindung (masker) untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman, Senin (6/4/2020).  (AFP/FRISO GENTSCH)

Baca: Jerman Perpanjang Peringatan Perjalanan bagi 160 Negara

Jumlah kematian yang dilaporkan terkait dengan Covid-19 di Jerman adalah 8.909 - hampir lima kali lebih rendah dari Inggris.

Sebelumnya diberitakan, buntut wabah Covid-19 di antara para pekerja rumah jagal, Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil mengambil kebijakan penting.

Ia memutuskan untuk melarang subkontrak pekerjaan pengepakan daging melalui agen ketenagakerjaan.

Adapun perusahaan Toennies mengatakan, dalam sebuah pernyataan, pembukaan kembali pabrik akan tergantung pada keputusan pihak berwenang.

Lebih dari 1.500 pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan dari pabrik milik keluarga Tonnies di Jerman utara.
Lebih dari 1.500 pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan dari pabrik milik keluarga Tonnies di Jerman utara. (Sky News)

Baca: Jumlah Kasus Virus Corona Capai 9 Juta di Dunia, WHO Peringatkan Penyebaran Wabah Semakin Cepat

Seorang juru bicara perusahaan Toennies, Andre Vielstadte, menyampaikan permintaan maafnya.

"Kami hanya dapat meminta maaf," ujarnya dalam konferensi pers.

Dia menambahkan, pabriknya telah bekerja secara intensif untuk menjaga virus agar tak keluar dari perusahaan.

Perusahaan mengatakan akan ada tes positif untuk melakukan pengujian yang luas di 19 pabriknya di Jerman.

"Tes di pabrik lain tidak menemukan tanda-tanda virus dan produksi di tempat lain terus berlanjut," katanya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan