Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Profesor Jepang Ungkap di Dalam WHO pun Ada Pertikaian Politik

Ide pembentukan badan kesehatan tiap kontinen memang bagus dan terjadi sebelum adanya WHO di dalam sejarahnya

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Dr. Kayo Takuma, Professor, Graduate School of Law and Politics, Universitas Metropolitan Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di dalam badan kesehatan dunia (WHO) juga ternyata ada pertikaian politik yang membuat pro dan kontra berbagai hal mengenai kebijakan kesehatan dunia.

"Ide pembentukan badan kesehatan tiap kontinen memang bagus dan terjadi sebelum adanya WHO di dalam sejarahnya," papar Dr. Kayo Takuma, Professor, Graduate School of Law and Politics, Universitas Metropolitan Tokyo khusus kepada Tribunnews.com siang ini (24/6/2020).

Di masa lalu sebelum terbentuk WHO memang ada badan kesehatan di berbagai negara misalnya di Alexandria di Singapura dan sebagainya. Barulah kemudian terkoordinasi jadi satu terbentuklah WHO, paparnya.

"Kini apabila ingin terpisah, masalahnya bukan soal organisasi kontinen masing-masing, karena di dalam kontinen itu pun ada banyak negara pula bisa terjadi pertikaian politik satu sama lain," ungkapnya.

Demikian pula di dalam WHO pun saat ini ada pertikaian di bawahnya antar kantor WHO tiap negara.

"Di WHO pun kini juga terjadi pertikaian politik pro dan kontra kebijakan satu sama lain tidak selalu satu pikiran untuk berbagai bagian di internal WHO, karena pola pemikiran politiknya berbeda satu sama lain," jelasnya.

Sementara itu dukungan Jepang sendiri dianggapnya sudah sangat baik selama ini dalam mengarahkan WHO menjadi sebuah organisasi kesehatan dunia yang semakin baik.

"Namun tentu pola pikir politik tiap pimpinannya tentu saja ada yang berbeda dan itulah yang membuat pertikaian di dalamnya satu sama lain."

Akibatnya tak heran pula menurutnya Amerika Serikat merasa kurang senang dan mengeluarkan diri dari keanggotaan WHO karena berbeda pemikiran politik dengan keputusan pemimpinnya.

Profesor Takuma memiliki spesialisasi untuk melihat masa depan kesehatan internasional terutama setelah masa pandemi Covid-19 berakhir nantinya dengan koordinasi kesehatan dunia saat ini di bawah WHO.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan