Selasa, 26 Agustus 2025

Rayakan Hari Kemerdekaan 4 Juli, Donald Trump Berpidato dan Nyalakan Kembang Api di Mount Rushmore

Sebagai bentuk perayaan Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada tanggal 4 Juli, Presiden Donald Trump akan menyampaikan pidatonya di Mount Rushmore.

SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump tiba di acara Hari Kemerdekaan AS di Mount Rushmore National Memorial di Keystone, South Dakota, 3 Juli 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai bentuk perayaan Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada tanggal 4 Juli, Presiden Donald Trump akan menyampaikan pidatonya dan juga menyalakan kembang api di Mount Rushmore.

Sabtu (4/7/2020) pagi waktu Indonesia atau Jumat malam waktu setempat, Trump dijadwalkan akan berpidato di monumen nasional itu.

Salah satu prediksi isi pidato Donald Trump yaitu tentang orang-orang yang menurutnya berusaha untuk “menghancurkan” sejarah bangsa.

Trump dengan tegas menentang upaya para pemrotes dan pejabat pemerintah untuk memindahkan patung, monumen, dan penghargaan Konfederasi lainnya kepada para pemimpin Amerika yang diuntungkan oleh perbudakan.

Baca: Pacar Donald Trump Jr, Kimberly Guilfoyle, Dinyatakan Positif Virus Corona

Baca: Donald Trump Menaruh Harapan Besar pada 3 Kandidat Vaksin Corona, Menyebut Amerika Akan Segera Pulih

Acara Ditentang Penduduk Asli Amerika

Presiden AS Donald Trump tiba di acara Hari Kemerdekaan AS di Mount Rushmore National Memorial di Keystone, South Dakota, 3 Juli 2020.
Presiden AS Donald Trump tiba di acara Hari Kemerdekaan AS di Mount Rushmore National Memorial di Keystone, South Dakota, 3 Juli 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Dilansir BBC, kelompok-kelompok asli Amerika mengkritik kunjungan Trump karena menimbulkan risiko kesehatan, dan karena karena merayakan kemerdekaan AS di daerah yang sakral bagi mereka.

Banyak penduduk asli Amerika tidak merayakan Hari Kemerdekaan karena mereka mengaitkannya dengan penjajahan tanah air suku mereka dan hilangnya kebebasan budaya mereka.

Landmark Mount Rushmore diukir antara 1927 dan 1941.

Tetapi tanah yang menjadi tempatnya, yaitu di Black Hills of South Dakota, diambil dari Lakota Sioux asli oleh pemerintah AS pada 1800-an.

"Presiden menempatkan anggota suku kami dalam bahaya dengan mengadakan acara di salah satu situs paling suci kami," kata Harold Frazier, ketua Cheyenne River Sioux Tribe.

Menjelang acara itu, sekelompok demonstran yang sebagian besar penduduk asli Amerika memblokir jalan utama ke monumen dengan van putih, yang memicu ke pertikaian dengan polisi.

Mereka akhirnya dibuabarkan dari jalan oleh petugas polisi dan tentara Garda Nasional, dengan menggunakan bom asap dan semprotan merica, kata laporan setempat.

Van milik penduduk asli ditarik keluar dan beberapa pengunjuk rasa ditangkap, lapor surat kabar setempat, Argus Leader.

Sementara itu di saat yang sama, kekasih dari Donald Trump Jr dinyatakan positif corona sebelum menghadiri acara di Mount Rushmore.

Donald Trump Jr (kanan) dan pacarnya Kimberly Guilfoyle (kiri) tersenyum selama konferensi pers
Donald Trump Jr (kanan) dan pacarnya Kimberly Guilfoyle (kiri) tersenyum selama konferensi pers "Keep Iowa Great" di Des Moines, IA, pada 3 Februari 2020. (JIM WATSON / AFP)

Kimberly Guilfoyle, kekasih dari Donald Trump Jr dan sekaligus merupakan penggalang dana top untuk kampanye Donald Trump, dinyatakan positif terjangkit virus corona, CNN mengabarkan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan