Pengguna MedSos di Arab Marah dengan Unggahan Viral, Sebut Apple & Google Hapus Palestina dari Maps
Kalangan pengguna media sosial di Arab tengah memperbincangan unggahan yang viral, Kamis (16/7/2020).
Klarifikasi Pengunggah
Soal tuduhan tak ada Palestina di peta online yang diunggah @astagirolah, akhirnya terjawab.
Mengutip dari Independent, unggahan yang dibagikan pada Rabu itu diperbaiki oleh @astagfirulah.
Dia menegaskan bila unggahannya itu berisi informasi palsu.
Baca: Apple dan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online, Ini Faktanya
Sayangnya, postingan ini telanjur menyebar ke sejumlah platform media sosial lainnya.
Hal itu menyebabkan dua perusahaan teknologi disebut mendukung pendudukan Israel.
Untuk diketahui, Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka.
Namun, tidak di AS, tempat kantor pusat Apple dan Google.
Baca: Apple Stop Produksi iPhone di India Gara-gara Hubungan dengan China Memanas
Tak Ada Tanggapan dari Google
Lebih jauh, terkait kabar ini, Google tak segera memberikan tanggapannya atas tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Dalam situs webnya, tertera soal batas-batas yang disengketakan.
"Batas yang disengketakan ditampilkan sebagai garis abu-abu putus-putus. Tempat-tempat yang terlibat tidak menyetujui batas" terang situs web Google.
Baca: Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Ibrahim Abou Yacoub, Pria Palestina yang Ditembak Mati Tentara Israel

Bukan Kali Pertama Google Dituduh Hapus Palestina di Layanan Petanya
Lebih lanjut, ini bukan kali pertama Google dituduh menghapus nama Paletina dari layanan petanya.
Pada 2016 lalu, sebuah petisi Change.org mengklaim semua yang menyebut Palestina 'telah dihapus atas desakan pemerintah Israel'.